Permintaan Ikan Capai 8 Ton/Hari
KUNINGAN - Kematian ikan di Waduk Jatiluhur dan Cirata belum lama ini membawa berkah bagi petani japung di Waduk Darma. Pasca kematian masal tersebut, permintaan ikan dalam sehari mencapai 8 ton/hari. Menurut Kepala Desa Jagara Umar Hidayat, permintaan ikan tersebut berasal dari wilayah Priangan dan wilayah Cirebon. Sebelumnya mereka mengandalkan pasokan dari petani japung di kedua waduk tersebut. “Alhamdulillah ada berkah di balik duka yang terjadi di Cirata dan Jatiluhur,” ucap pria yang juga Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Perairan Umum Jawa Barat ini kepada Radar, kemarin (2/1). Menurut dia pasca terjadi kematian masal, para tengkulak menyerbu ke Waduk Darma. Dengan banyaknya pembeli dan juga permintaan secara otomatis harga jual meningkat tajam. Dari semula harga ikan mas Rp17 ribu/kg melonjak menjadi Rp25 ribu. Saking besarnya permintaan dalam sehari sambung dia mencapai 8 ton. Tentu ini membahagikan para petani japung yang ada di waduk. Umar menyebutkan, keuntungan yang diperoleh petani menjadi pengganti ketika mereka mendapatkan kerugian pada tahun 2013 lalu akibat kejadian yang sama seperti di Cirata dan Jatiluhur. Stok ikan di petani sendiri lanjutnya tersedia bahkan melimpah. “Tidak ada kendala kebetulan pada saat ini masuk masa panen. Ini tentu hal yang tidak diduga-duga. Karena bisanya petani Waduk Darma yang mengantar ikan, ini justru sebaliknya mereka yang datang langsung,” ucapnya. Umar memprediksi situasi ini akan berakhir sampai bulan Maret karena kondisi di waduk tersebut airnya harus normal. Pihaknya, sendiri saat ini juga tetap waspada karena dengan cuaca yang terus menerus hujan tidak tertutup kemungikan terjadi di Kuningan. Sebagai bukti pada tahun 2013 puluhan ton ikan mati dengan kerugian mencapai Rp1,5 miliar. “Kami terus waspada, bahkan petani sudah menyiapkan mesin pompa air agar sirkulasi air berjalan normal. Ketika suhu dingin air bisa mati,” jelasnya. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: