Realisasi Retribusi Sembilan Pasar 76,25 Persen Capaian Pasar Batik Paling Rendah
REALISASI RETRIBUSI. Pengawas Perdagangan Sub Koordinator Pelaku Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Yulia S Hastuti SSos MSi menunjukkan realisasi retribusi sembilan pasar milik Pemkab Cirebon.-Samsul Huda-radarcirebon.com
SUMBER, RADARCIREBON.COM - Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah Kabupaten Cirebon ditopang berbagai sektor. Salah satunya retribusi pasar. Ya, ada sembilan pasar milik pemerintah daerah. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon mencatat, per 30 September 2023, capaian retribusi diangka Rp1.651.581.300 atau 76,25 persen dari target yang telah ditetapkan Rp2.166.125.500.
Pengawas Perdagangan Sub Koordinator Pelaku Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Yulia S Hastuti SSos MSi mengatakan, jika melihat dari target dan capaian, realisasi PAD dari retribusi pasar hingga Desember 2023 bisa tercapai.
Dari sembilan pasar, penyumbang PAD paling besar adalah Pasar Pasalaran, dari target Rp608 juta lebih, realisasinya sudah Rp485 juta atau 79,67 persen. Berikutnya, Pasar Ciledug dari target Rp344 juta lebih, realisasinya sudah Rp260 juta atau 75,65 persen.
Kemudian, Pasar Palimanan dari target Rp311 juta lebih, realisasinya sudah Rp243 juta lebih atau 78,18 persen. "Nah untuk Pasar Sumber dari target Rp265 juta lebih, realisasinya baru sudah Rp204 juta lebih atau 77,17 persen. Sedangkan pasar jambang dari target Rp201 juta lebih, realisasinya sudah Rp153 juta lebih atau 75,85 persen," ungkapnya.
BACA JUGA:Manfaat Minum Sprite saat Haid, Benarkah Bisa Melancarkan?
BACA JUGA:Jelang Persib Lawan Borneo FC, Bobotoh Terkesan dengan Latihan Kiper, Luizinho Passos Dipuji Selangit
Selain itu, pasar daerah lainnya seperti pasar batik, pasar kue, Pasar cipeujeuh, dan Babakan. Untuk pasar batik itu targetnya Rp147 juta lebih dengan realisasi Rp82 juta lebih atau 55,74 persen. Sementara untuk pasar kue targetnya paling kecil yakni Rp70 juta lebih dengan realisasi Rp59 juta lebih atau 84,07 persen.
"Kenapa pasar kue paling kecil, ya karena pedangnya juga sedikit. Dibandingkan pasar yang ada di Kabupaten Cirebon lainnya," ungkapnya.
Selanjutnya adalah, pasar Cipeujeuh targetnya Rp116 juta lebih dengan realisasi Rp86 juta lebih atau 73,88 persen. Yang terakhir, Pasar Babakan dari target Rp99 juta lebih realisasinya baru Rp76 juta lebih atau 77,27 persen.
"Nah, jika dirata-rata dari sembilan pasar daerah, realisasi hingga September 2023 sudah Rp1.651.581.300 atau baru Rp76,25 persen dari target Rp2.166.125.500," terangnya.
BACA JUGA:Istilah Unik di Pilwu Kabupaten Cirebon, Ada Sebutan 'Bagong' Pernah Dengar?
"Kalau untuk pasar batik ini memang masih jauh. Realisasinya saja baru 55,74 persen. Ini yang agak repot. Bikin ketar ketir, karena ramainya pasar batik itu hanya di Sabtu dan Minggu atau weekend," ucapnya.
Meski demikian, jika berkaca pada tahun lalu, dari target total retribusi pasar sebesar Rp2.165.649.500. Realisasinya sampai 100,7 persen. Artinya, PAD dari retribusi pasar tahun lalu melebihi capaian target.
“Kita ada rencana ingin menaikkan besaran retribusi pasar. Saat ini payung hukum (Perda) tengah dilakukan revisi. Tahun depan revisi Perda insya Allah selesai. Kenapa ingin menaikkan besaran retribusi, karena target PAD kita dituntut selalu naik setiap tahunnya,” ungkapnya.
Saat ini, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Cirebon Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar, besaran penarikan retribusi untuk kios sebesar Rp2400, kemudian untuk los Rp1500 dan untuk lemprakan Rp1000. “Dan penarikan retribusi, kita sudah menggunakan digital, yakni melalui alat M-Pos,” pungkasnya. (sam)
BACA JUGA:Walikota Azis Pastikan Fungsi Pemerintahan Tetap Berjalan Optimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: