WOW! Di Bandara Kertajati Ada Rencana Pembangunan Stasiun Kereta
Di Bandara Kertajati akan dibangun stasiun kereta dan sudah masuk dalam masterplan Aerocity Kertajati.-Airnav Kertajati-radarcirebon.com
BACA JUGA:Keterangan Presiden Joko Widodo soal Putusan MK dan Peluang Gibran Jadi Cawapres, Tolong Disimak
Bahkan, Angkasa Pura II, tidak ragu untuk menambah dan memperbesar kapasitas dari Bandara Kertajati.
Untuk tahap awal saja, bandara ini ditargetkan akan melayani penerbangan lebih banyak dari Bandara Husein Sastranegara.
Sebab, secara fasilitas dan kapasitas infrastruktur yang ada sangat mendukung pengembangan tersebut.
Sebagai perbandingan, Bandara Husein Sastranegara, memiliki frekuensi penerbangan 18 sampai dengan 24 per hari.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Bicara Target Timnas Jelang Lawan Brunei, Momen Bulan November Jadi Perhatian
Sedangkan BIJB Kertajati ditargetkan akan melayani 32 penerbangan per hari, karena secara infrastruktur lebih mendukung.
"Di tahap awal pemindahan penerbangan, kami targetkan pergerakan pesawat di Bandara Kertajati akan lebih tinggi dari Bandara Husein Sastranegara," tandasnya.
Seperti diketahui, bila dibandingkan jumlah penerbangan di Bandara Husein Sastranegara memang lebih sedikit dari rute yang akan dilayani di BIJB Kertajati.
Bandara Husein Sastranegara hanya melayani 8 rute penerbangan yakni Denpasar, Batam, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Palembang dan Yogyakarta.
BACA JUGA:DPC PDIP Kota Cirebon Bentuk Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
Maskapai yang beroperasi di bandara dengan kode BDO tersebut hanya 4 yakni AirAsia Indonesia, Super Air Jet, Citilink dan Wings Air.
Berbeda dengan Bandara Kertajati, selain mengoperasikan rute domestik Batam, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin dan Palembang, juga ada rute internasional ke Malaysia.
Kemudian terdapat 5 maskapai yang beroperasi yakni AirAsia Malaysia, AirAsia Indonesia, Malaysia Airlines, Citilink, dan Super Air Jet.
Oleh karena itu, AP II menyatakan bahwa di awal masa beroperasi direncanakan terdapat 32 pergerakan pesawat per hari, karena memungkinkan dari sisi parkir pesawat di apron maupun kapasitas pelayanan landing dan take off.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: