Hebat Jadi Pemain, Kurang Hoki Melatih

Hebat Jadi Pemain, Kurang Hoki Melatih

SEMASA masih aktif bermain, Michael Laudrup bisa dikatakan meraih segalanya di lapangan hijau. Di setiap negara dia bermain, dia pasti menggondol piala. Prestasinya merentang mulai dari Italia, Spanyol, Belanda, hingga timnas Denmark yang dia perkuat. Di Italia pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu meraih satu piala Serie A dan Piala Interkontinental bersama Juventus. Koleksi gelar terbanyak lelaki berpaspor Denmark itu diperoleh di Spanyol bersama Barcelona. Rinciannya, empat gelar Primera Division, satu gelar Copa del Rey, dua gelar Piala Super Spanyol, dan masing-masing sekali Piala UEFA dan Piala Super Eropa. Itu belum termasuk satu gelar Primera Division ketika dia menyeberang ke musuh abadi Barcelona, Real Madrid, dan ketika masih di Belanda bersama Ajax Amsterdam. Pujian bertubi-tubi datang dari rival-rivalnya di lapangan. “Dia adalah pemain terbaik di dunia. Saya justru heran mengapa dia tidak pernah meraih gelar pemain terbaik dunia,” kata junior Laudrup di Barcelona, Pep Guardiola, yang kini melatih Bayern Muenchen. Namun, prestasi moncer Laudrup itu tidak menular ke karir kepelatihannya. Selama sebelas tahun menjadi pelatih, hanya satu piala yang bisa dia raih. Yakni Piala Liga Inggris musim 2012-2013 bersama Swansea City. Padahal, sebelumnya dia juga membesut klub Denmark Bronby, Getafe (Spanyol), Spartak Moskow (Rusia), dan Mallorca (Spanyol) sebelum menyeberang ke Inggris. Sejumlah rekan-rekannya di Swansea menyebut gaya melatih Laudrup seperti gaya dia bermain. Yakni mengusung filosofi sepak bola menyerang. Salah satu patron Laudrup dalam melatih adalah Johan Cruyf saat bersamanya di Barcelona. “Kadang-kadang saya selalu memikirkan kata-kata dia. Kata-katanya selalu simpel dan terang benderang. Tapi, tidak pernah ada pelatih yang berkata seperti dia,” kata lelaki 49 tahun itu seperti dikutip Guardian. Laudrup memuji bekas pelatihnya itu sebagai pelatih revousioner meski hubungan mereka memanas. Sebab, Cruyf tak pernah merasa puas dengan performa Laudrup. (aga/ruk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: