Modal Rp10 M untuk Garuda Muda

Modal Rp10 M untuk Garuda Muda

JAKARTA – Sepak bola menjadi salah satu cabor yang masuk dalam daftar kontingen Indonesia dalam Asian Games 2014, di Incheon, Korsel, 18 September hingga 4 Oktober mendatang. Sekarang yang perlu ditunggu adalah bagaimana program dari PSSI untuk mendukung kepercayaan dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Salah satunya dalam sisi pendanaan, baik untuk selama masa pemusatan latihan, ataupun untuk keberangkatan nanti. Seperti yang sudah digembar-gemborkan sebelumnya, PSSI sudah siap untuk membiayai sendiri keberangkatannya ke Asian Games dengan modal hingga mencapai Rp15 miliar. Keyakinan itu pun kembali ditegaskan PSSI. Ditemui di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, kemarin (5/2), Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menyatakan bahwa untuk saat ini pihaknya sudah mengantongi Rp10 miliar. \"Nah, untuk sisanya yang Rp5 miliar lagi masih kami usahakan,\" ujarnya. Djohar membeberkan, anggaran sebesar itu berasal dari neraca keuangan PSSI sendiri untuk tahun 2013 lalu. Menurutnya, tahun lalu, organisasi yang dinahkodainya itu mampu meraup surplus di neraca keuangan sebesar Rp10 miliar. Surplus itulah yang akan digunakan untuk membiayai Timnas U-23. Sedangkan untuk kekurangannya, PSSI masih mengusahakan dalam waktu beberapa bulan ke depan sebelum Asian Games. \"Beberapa sumber bisa kami manfaatkan. Mulai dari pemasukan dari sponsor, pendapatan hak siar pertandingan tim nasional, dan sumber pemasukan lainnya,\" bebernya. Sampai saat ini, belum bisa dipastikan berapa total pengeluaran yang harus disiapkan organisasi sepak bola nasional itu untuk membangun skuad terbaik. Sebab, dari tim pelatih pimpinan Aji Santoso untuk satu bulan ke depan ini masih dalam posisi mencari 28 pemain yang akan masuk dalam Timnas U-23 proyeksi Asian Games. Masa pemusatan latihan itulah yang kemungkinan akan menjadi beban dari PSSI. Sementara di sisi keberangkatan ke Korsel dan akomodasi di Negeri Ginseng itu tetap menjadi tanggung jawab pihak yang terkait seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), KONI Pusat, ataupun Satlak Prima. Hal tersebut ditegaskan oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Djoko Pekik Irianto. Secara terpisah, Djoko menyebut pihaknya tidak akan lepas tangan begitu saja terkait berangkatnya cabor sepak bola ke Asian Games. Sekalipun, dari sisi potensi medali, sepak bola jelas tidak masuk di dalamnya. \"Karena logikanya kontingen yang berangkat ke Asian Games kan harus satu gerbong. Tidak ada cabor yang berangkat sendiri-sendiri. Sepak bola pun akan sama dengan cabor yang lain, jadi tetap satu pintu untuk tiket dan sebagainya. Di sana pun akankami biayai. Untuk teknisnya, itu akan diatur lebih detail antara PSSI dan Satlak Prima,\" pungkasnya. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: