Jerukleueut Ditetapkan Waspada Bencana

Jerukleueut Ditetapkan Waspada Bencana

MAJALENGKA – Meluasnya bencana retakan tanah di Blok Manis Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi, kini memasuki babak baru. Usai munculnya hasil rekomendasi dari penelitian kondisi tanah dari badan geologi, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) menetapkan status waspada terhadap kawasan di sekitar lokasi tersebut. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Ir H Bayu Jaya menyebutkan, pihaknya telah menerima rekomendasi dari hasil penelitian kondisi tanah yang dilakukan oleh pihak Badan Geologi beberapa waktu lalu. Menurutnya, hasil penelitian kondisi tanah tersebut menyebutkan jika di lokasi ini positif terjadi pergerakan tanah. Hanya saja, sambung dia, pergerakan tanah yang terjadi di Blok Manis ini, sifatnya relatif lamban, dan terjadi hanya ketika dipicu oleh adanya air hujan yang mengguyur kawasan tersebut, atau terjadi karena adanya air yang mengalir tidak pada jalurnya. “Ya rekomendasi kita yang tadinya statusnya siaga, menjadi waspada. Artinya, masyarakat dan pihak terkait harus lebih mewaspadai mengantisipasi segala kemungkinan terburuk, terutama ketika terjadi hujan yang bisa memicu pergerakan tanah di sini,” kata dia, saat mendampingi peninjauan Komisi C DPRD Majalengka ke lokasi bencana tersebut, kemarin (6/12). Menurutnya, jika masyarakat menghendaki mengungsi sementara waktu hingga kondisi cuaca menunjukkan tidak terlalu intensnya kawasan ini diguyur hujan dan dianggap aman, pihaknya siap untuk menyediakan tenda-tenda pengungsian. Di samping upaya mitigasi meminimalisir pergerakan tanah susulan yang bisa memperluas kerusakan pemukiman warga, pihaknya juga mendapatkan rekomendasi dari Badan Geologi, agar di sekitar lokasi yang terdapat kolam-kolam, untuk dikuras sementara waktu. Karena pihak badan geologi beranggapan jika kolam-kolam yang menampung air tersebut, airnya banyak yang terserap ke tanah sehingga menyebabkan kondisi tanah di sekitarnya labil. Selain itu, pihak geologi juga merekomendasikan agar di lokasi ini bisa diatur ulang sistem drainasenya, agar air hujan yang turun tidak terlalu banyak mengendap di bawah tanah pemukian warga, tetapi langsung mengalir sesuai jalurnya, sehingga bisa memperlambat pergerakan tanah. Sementara itu, Camat Sindangwangi Andik Sujarwo AP menyebutkan jika sampai saat ini jumlah rumah yang mengalami kerusakan skala ringan, sedang maupun berat akibat musibah tersebut, berada di kisaran 58 unit rumah, yang berada di dua RT dalam satu RW. Yakni di RT 03 dan RT 04 Blok Manis RW 01 Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi. Pihaknya juga telah berupaya mengimbau kepada warga untuk segera mengosongkan rumah jika merasa ada pergerakan retakan-retakan yang meluas di kediaman mereka, sebagai upaya antisipasi kewaspadaan dini. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: