Jokowi Teratas Versi Alvara Research

Jokowi Teratas Versi Alvara Research

JAKARTA - Jelang pemilu presiden, berbagai lembaga survei terus tak henti-hentinya mempublikasikan hasil risetnya. Lagi-lagi sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap menempati posisi puncak versi lembaga riset Alvara Research Center. “Elektabilitas Joko Widodo paling tinggi dan berbeda secara signifikan dibandingkan kandidat capres lainnya,” kata CEO Alvara Hasanuddin Ali saat diskusi bertajuk “Tipologi Pemilih Kelas Menengah Urban Indonesia: Ke Mana Suara Mereka Mengalir” di Cikini, Jakarta. Berdasarkan hasil survei Alvara, elektabilitas Jokowi mencapai 42,5 persen. Di bawah Jokowi, yakni Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (13,7 persen), Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical (7,9 persen), Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (3,8 persen), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (2,4 persen), dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa (1,5 persen). “Namun yang menarik adalah popularitas dan elektabilitas Wiranto merangkak naik dari Agustus tahun lalu. Hal itu karena gencarnya publikasi. Sedangkan Prabowo mengalami penurunan dan Ical stagnasi,” ucapnya. Hasil survei itu, menurut Alvara, didapat setelah melakukan wawancara langsung terhadap 1.500 responden antara 16-30 Januari 2014. Mereka tinggal di 12 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya, Makasar, Manado, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Banjarmasin, dan Balikpapan. Responden yang diambil berusia 17-55 tahun, dengan tingkat margin of error 2,5 persen. Selain para pemimpin parpol itu, ada tokoh lain yang dimasukkan dalam survei Alvara. Mereka yakni Dahlan Iskan (elektabilitas 1,7 persen), Jusuf Kalla (1,5 persen), Mahfud MD (1,1 persen), Rhoma Irama (0,9 persen), dan Gita Wiryawan (0,7 persen). Sisanya sekitar 20 persen responden belum menentukan pilihan. Hasanuddin mengklaim bahwa survei yang dilakukan lembaganya bebas dari order parpol manapun. Menurutnya, seluruh dana yang dikeluarkan untuk membiayai survei berasal dari internal Alvara. Selain itu, Alvara menyebutkan elektabilitas PDI-P ikut terimbas dari isu pencapresan Jokowi. “Elektabilitasnya menempati peringkat teratas, meraih 34,9 persen. Kemudian disusul Partai Golkar (9,73), Partai Gerindra (9,76), Partai Demokrat (5,07), dan Hanura (3,06 persen). Selebihnya dibawah 3 persen,” ujar Hasanudin yang juga menjelaskan bahwa partai yang berbasis nasionalis menempati posisi teratas di benak pemilih. (dil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: