Warga Jerukleueut Mulai Kuras Kolam

Warga Jerukleueut Mulai Kuras Kolam

MAJALENGKA – Sejumlah warga Blok Manis Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi yang memiliki kolam ikan, mulai menguras dan mengosongkan kolam-kolam ikan mereka sejak kemarin (7/2) Tindakan ini, merupakan salah satu upaya dalam rangka meminimalisir potensi pergerakan tanah yang lebih parah di kawasan tersebut, mengingat saat ini sudah 58 rumah warga yang rusak akibat musibah bencana pergerakan tanah selama dua pekan terakhir. Yaya, salah satu warga mengaku jika kolam yang ada di depan rumahnya ini merupakan milik salah satu kerabatnya yang tinggal di luar daerah. Menurutnya, sejak imbauan ini diserukan oleh pemerintah berdasarkan rekomendasi pihak Badan Geologi, dia dan warga lain yang punya kolam ikan, sebenarnya ingin lekas menguras dan mengosongkan kolam. Hanya saja, kata Yaya, karena dia hanya berposisi sebagai pengelola yang dititip amanat untuk mengurus kolam ikan, maka upaya pengosongan kolam ini mesti dibicarakan dan dikomunikasikan terlebih dahulu kepada sang pemilik kolam. Beruntung, sang pemilik kolam yang masih punya hubungan keluarga dengannya ini, dapat mengerti tujuan sebenarnya dari pengosongan kolam tersebut. Sehingga, setelah mendapatkan izin, dia dibantu warga lainnya pun langsung sesegera mungkin menguras dan mengosongkan tiga bidang kolam di depan rumahnya tersebut. “Kita sih, gak masalah kolam-kolam di sini disaatin (dikuras,red), kalau emang benar tujuannya untuk mengurangi dampak pergerakan tanah. Tapi, kedernya kan kolam di sini nggak semuanya milik warga perorangan. Ada yang cuma nitip, tapi yang punya tinggalnya jauh di kota. Jadi, harus ngobrol dulu ke yang punyanya,” ujar dia. Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Ir H Bayu Jaya menyebutkan, jika tindakan pengosongan kolam di kawasan Blok Manis ini, merupakan rekomendasi yang disarankan oleh pihak Badan Geologi agar pergerakan tanah tidak semakin meluas. Pasalnya, hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh pihak geologi menyebutkan jika di kawasan Blok Manis ini memang terjadi pergerakan tanah yang dipicu oleh kandungan air yang terlalu berlebihan di dalam tanah, sehingga jika terlalu sering diguyur hujan dan ada banyak kolam berisikan air di kawasan tersebut, dimungkinkan bisa terus terjadi pergerakan tanah yang meluas. “Rekomendasi dari pihak badan geologi memang meminta warga untuk mengosongkan sementara kolam-kolam di sini. Selain itu, sistem drainase juga mesti diperbaiki supaya air hujan yang turun, tidak terlalu banyak terserap ke dalam tanah, dan langsung mengalir ke tempat alirannya,” ujarnya. Meski demikian, belum semua kolam di kawasan Blok Manis itu dikosongkan, karena ada beberapa pemilik maupun pengelola kolam yang belum bersedia kolamnya dikosongkan sementara karena sudah terisi dengan benih ikan yang tengah tumbuh dibudidaya. Untuk mengatasi hal ini, Camat Sindangwangi Andik Sujarwo AP MP mengatakan, pihaknya berencana untuk memanggil atau mendatangi para pemilik kolam yang belum dikuras, untuk memberikan penjelasan dan pemahaman tentang apa sebenarnya tujuan pengosongan kolam di kawasan itu. “Akan kita panggil para pemilik kolam yang belum disaatkan, untuk kita beri penjelasan agar tidak salah paham. Karena di sini selain ada kolam milik perorangan, ada juga yang milik kelompok usaha. Mudah-mudahan semua bisa mengerti tentang kondisi ancaman bencana yang bisa merugikan banyak warga ini,” imbuhnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: