Sejarah Desa-desa akan Dibukukan

Sejarah Desa-desa akan Dibukukan

KUNINGAN - Disparbud akan melakukan penelusuran dan pembukuan sejarah desa-desa. Agar generasi muda bisa mengetahui sejarah desa-desa yang ada di Kuningan. “Penelusuran sejerah desa-desa sangat penting agar generasi selanjutnya tidak melupakan sejarah,” ujar Kadisparbud Kuningan Drs Tedy Suminar kepada Radar, kemarin (6/2). Menurutnya, program ini akan dimulai ketika APBD Kuningan sudah disahkan. Pihaknya, sendiri sudah siap-siap membentuk tim dan tinggal menerjunkan ke lapangan. Sudah lama pihaknya merencanakan, namun karena belum ada anggaran maka baru terealisasi tahun ini. Tedy yakin, pihak pemerintah desa menyambut positif adanya program itu. Karena pemerintah desa juga butuh informasi yang akurat tentang sejarah desanya. Pihak disparbud akan menggandeng kerja sama dengan pemdes dan tokoh masyarakat setempat. Dengan itu diharapkan, pengumpulan data akan semakin akurat. “Mudah-mudahan lancar dan tidak ada kendala, sehingga sejarah desa bisa dibukukan. Akan banyak manfaat yang akan diperoleh oleh warga ketika mengetahui sejarah desa,” ujarnya lagi. Sementara itu, Kades Ciawi Lor, Kecamatan Ciawigebang, Dodi Somantri menyambut positif rencana disparbud tersebut. Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah. Jadi, masyarakat akan sukses jika tidak melupakan sejarahnya. “Bagus sekali, saya mendukung dan akan mengumpulkan tokoh yang mengetahui persis tentang sejarah desa,” ucapnya. Dengan dibuatkan buku, bukan hanya menyelamatkan tapi akan akan semakin dikenal luas oleh warga Kuningan. Warga desa A hanya mengetahui sejarah desanya namun dengan rencana dibuatkan buku secara keseluruhan akan mengetahui semuanya. “Ketika menamakan desa tentu tidak sembarangan ada makna kuat di balik nama. Jadi, akan banyak sejarah yang akan diperoleh dengan penelusuran sejarah desa,” ujarnya. Kepala BPD Cijemit, Kecamatan Ciniru, Toni Suroso juga berpendapat tidak jauh berbeda dengan Dodi. Ia menilai, rencana itu merupakan langkah maju. “Saya yakin ketika ditanya kepada warga yang tinggal di satu desa belum tentu mengetahui asal-usul desanya. Jadi, ini penting. Saya mendukung,” jelasnya. Apabila sudah dibukukan tentu bisa diberikan kepada setiap desa untuk disimpan. Bahkan, lebih baik jika buku itu juga dijual ke pasaran agar warga bisa mudah memperolehnya. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: