Keluarga Korban Tersambar Petir Terima Santunan

Keluarga Korban Tersambar Petir Terima Santunan

WIDASARI - Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah memberikan santunan kepada keluarga Arifin Daniarja, siswa SMAN 1 Jatibarang yang tewas tersambar petir beberapa waktu lalu. Santunan tersebut diterima langsung oleh Teja dan Aniyah, orang tua pelajar yang masih duduk di kelas X itu. Penyerahan santunan dilakukan di Desa Leuwigede Kecamatan Widasari yang merupakan tempat tinggal keluarga korban. Santunan tersebut merupakan bantuan dari saku pribadi bupati. Santunan senilai Rp2 juta itu diserahkan setelah bupati menerima laporan dari kepala desa setempat, saat melakukan kunjungan menemui masyarakat di wilayah tersebut. Selain menyerahkan santunan, bupati juga memberikan motivasi kepada keluarga korban agar tabah dan tetap bersemangat dalam menjalani hidup. “Kami turut berduka. Semoga Arifin diberikan tempat yang layak di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta bisa mengikhlaskan kepergiannya,” ungkap bupati, Jumat (7/2). Teja yang menerima santunan, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Indramayu. Ia mengaku sangat terpukul atas kepergian putranya, apalagi di mata keluarga Arifin dikenal sebagai sosok yang pendiam dan baik. Meski demikian, keluarga korban berupaya untuk tabah menghadapi kenyataan. “Terima kasih ibu Anna atas perhatian yang diberikan ini. Bagi keluarga kami, ini (santunan, red) sangat berarti,” kata pria yang berprofesi sebagai pemotong drum untuk bahan baku tempat sampah itu dengan terbata-bata. Seperti diberitakan Radar Indramayu, Rabu 18 Desember 2013, Arifin Daniarja tewas tersambar petir saat tengah menyaksikan temannya bermain softball di lapangan SMAN 1 Jatibarang. Bekas sambaran petir itu tampak pada dada sebelah kiri korban. Upaya memberikan pertolongan dengan mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat tidak membuahkan hasil. Akhirnya korban dievakuasi ke kediamannya yang terletak di Blok Pasar Senggol Desa Leuwigede Kecamatan Widasari. Hujan yang mengguyur di tengah permainan softball yang belum selesai itu, tidak menghentikan siswa mengakhiri permainan. Mereka asyik menyelesaikan permainan, sementara korban tengah duduk di bawah pohon yang terletak di tepi lapangan. Di tengah hujan yang mengguyur, petir menyambar tubuh korban. Baju yang dikenakan korban terkoyak dan menyisakan bekas sabetan petir. Dada korban juga tampak lebam. (cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: