Pangkalan Tidak Mau Disalahkan

Pangkalan Tidak Mau Disalahkan

KANDANGHAUR – Sejumlah pemilik pangkalan di wilayah Kabupaten Indramayu menolak disalahkan terkait tingginya harga elpiji 3 kilogram. Mereka berdalih, distribusi tabung elpiji bersubsidi yang masih carut-marut menjadi penyebabnya. Imbasnya, pangkalan selalu kekurangan suplai hingga berdampak kelangkaan. Hj Darmini (48) salah satu pemilik pangkalan gas elpiji 3 kg di Desa Karangmulya Kecamatan Kandanghaur menyebutkan, sejak dua bulan terakhir jatah dari distributor hanya 120 tabung per minggu. Itupun tidak dikirim melainkan mengambil sendiri. Jumlah tersebut dinilai tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warung-warung di dua desa. Sebab, hanya dalam hitungan hari langsung habis. “Idealnya suplai minimal 500 tabung per minggu. Jadi kalau sekarang langka ya wajar, karena stok di pangkalan sendiri memang kurang,” kata Darminih didampingi suaminya, Abah Acong (50) kepada Radar, Jumat (7/2). Dia mengaku, harga yang dijual kepada konsumen sesuai dengan aturan yakni Rp15.500 per tabung. Ketika kemudian terjadi lonjakan harga gas melon hingga mencapai Rp25 ribu per tabung, pangkalan tidak mau kembali disalahkan. “Yang menaikkan harga itu bukan pangkalan, tapi dari warung-warung karena memang stoknya kurang,” ungkap Abah Acong, yang mengaku tokonya hampir dibakar massa yang berebut elpiji. Agar harga elpiji subsidi kembali normal, pihaknya berharap jalur distribusi harus diperhatikan termasuk jumlah pasokannya. “Pengirimannya harus benar dulu. Kalau terus seperti ini kondisinya, kami sebagai mitra bisa demo,” ancamnya. Akibat terjadinya kelangkaan, kedatangan truk pengangkut elpiji bersubsidi di wilayah Kecamatan Patrol langsung diserbu warga. Pasalnya, sudah dua pekan elpiji 3 kg di wilayah tersebut langka. Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan warga antre untuk membeli elpiji 3 kg. Meski berdesak-desakkan namun antrean tetap teratur. Bukan hanya orang dewasa yang antre, tapi puluhan anak juga berjuang mendapatkan elpiji ukuran mini tersebut. Hanya dalam hitungan menit, elpiji yang berada di atas truk habis tak bersisa. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: