Wabah Monkeypox Tidak Perlu Ditakutkan, Satgas IDI: Manifestasi Klinisnya Lebih Ringan
Cacar monyet atau monkeypox di Indonesia -Alexandra_Koch-Pixabay
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Adanya wabah penyakit cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia, tidak perlu dikhawatirkan masyarakat.
Namun, upaya untuk mencegah penyebaran penyakit Monkeypox, tetap menjadi prioritas.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven.,FINSDV, FAADV yang dilansir dari Antara, Selasa 7 November 2023.
"Manifestasi klinisnya lebih ringan dan komplikasinya lebih jarang dan angka kematian lebih rendah, disebutkan beberapa literatur, angka kematian terkait Monkeypox generasi saat ini hanya kurang dari 0,1 persen," kata Hanny.
BACA JUGA:Jual Beli Daging Anjing Dilarang di Kota Cirebon, Aktivis Hewan Bilang Begini
Hanny yang tergabung dalam Kelompok Staf Medis Dermatologi dan Venerologi di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo itu mengatakan penyakit ini lebih dari 90 persen ditularkan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual sehingga menghindari kontak fisik dengan pasien terduga Monkeypox merupakan suatu hal yang diutamakan.
"Tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk atau pakaian, atau perlengkapan tidur dan sebagainya," kata dia.
Disebutkan, populasi berisiko tinggi yakni mereka yang berganti-ganti pasangan atau multi-partner.
Melakukan kontak seksual sesama jenis (sesama lelaki) serta kondisi imunokompromais seperti autoimun dan penyakit kronis lainnya.
BACA JUGA:Bu Heti Protes Soal Seragam, Sebut P3K Lebih Lemah dari Buruh
"Hubungan seksual harus dilakukan secara aman dengan menggunakan kondom serta melakukan vaksinasi," ujar dia.
Terkait pencegahan Monkeypox, Kementerian Kesehatan sebelumnya menyarankan orang-orang untuk menghindari segala jenis kontak kulit dengan bahan apapun seperti tempat tidur yang pernah bersentuhan dengan pasien terkonfirmasi.
Kemudian, memisahkan diri dari pasien terinfeksi, melakukan pola hidup bersih sehat termasuk rutin mencuci tangan setelah kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi.
Kemudian, berbicara gambaran klinis cacar monyet, Hanny merujuk data dari sebuah jurnal kedokteran Travel Medicine and Infectious Disease tahun 2022 meliputi ruam kulit sebagai menjadi masalah paling banyak ditemukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase