Padaherang dan Lengkong Kulon Longsor

Padaherang dan Lengkong Kulon Longsor

SINDANGWANGI - Hujan deras yang terjadi terus menerus, benar-benar menjadi bencana bagi sebagian masyarakat di wilayah Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Setelah Desa Jerukleueut dilanda pergeseran tanah, Jumat kemarin, giliran Desa Padaherang dan Lengkong Kulon terkena bencana tanah longsor yang menyebabkan beberapa rumah warga terancam. Di Desa Padaherang longsor terjadi di Blok Baligo, pemukiman penduduk yang berada di daerah perbukitan dan tebing. Sebuah rumah milik Amid (33) dan Yeti (26) yang persis berada di bibir sungai dengan tebing berkedalaman lebih dari 10 meter, terancam longsor karena tebingnya longsor pada Kamis malam (6/2) sekitar pukul 16.30 WIB. Pemilik rumah, Amid mengatakan, akibat hujan deras yang terjadi hari Kamis kemarin, tembok halaman rumah miliknya yang berada di samping sungai Ciwetan mengalami longsor. Bahkan, longsor tersebut kini mengancam rumah karena jarak ke pondasi hanya tinggal setengah meter, sehingga benar-benar membahayakan. \"Setelah mengetahui tembok halaman rumah kami yang ada di tebing sungai mengalami longsor pada Kamis malam bada maghrib, kami bersama tetangga langsung memasang terpal agar air dari genting tidak jatuh ke tanah yang longsor. Mungkin kalau tidak dipasang terpal seperti ini, longsornya lebih parah dan benar-benar sampai ke pondasi tembok rumah yang kami tempati,\" jelas Amid didampingi beberapa warga setempat kepada Radar, Sabtu (8/2). Dijelaskan Amid, meskipun rumahnya ada di bibir tebing sungai yang sangat dalam, baru kali ini mengalami longsor sampai ke halaman dan beberapa senti lagi ke tembok rumah. Kejadian longsor yang menimpa rumahnya itu, sudah ditinjau langsung aparat Desa Padaherang, pihak kecamatan, Polsek Sindangwangi, serta Koramil Rajagaluh. Menurut Amid, untuk mengantisipasi kejadian longsor yang cukup besar, dirinya kini membutuhkan bantuan bronjong dari pemerintah. Sebab, jika tidak segera diatasi dengan membuat tembok atau bronjong penahan longsor, bisa jadi dengan guyuran air hujan setiap hari longsor benar-benar akan menimpa rumahnya yang tinggal beberapa senti meter lagi dengan tebing. \"Kami mengharapkan bantuan bronjong dari pemerintah agar bahaya longsor yang mengancam rumah kami dapat diantisipasi sejak dini. Kalau kemungkinan pindah rumah, untuk saat ini masih berat karena rumah kami belum lama dibangun. Kalau pun pindah membutuhkan biaya banyak,\" ujar pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini. Dalam waktu yang hampir bersamaan, longsor juga terjadi di Desa Lengkong Kulon Blok 1 Dusun Lampit Biru, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Longsor terjadi pada pukul 20.00 malam saat hujan deras turun pada Kamis malam Jumat tanggal 7 Februari 2014. Kepala Desa Lengkong Kulon, Wiharja mengatakan, musibah longsor terjadi pada tebing rumah milik warganya yang bernama Kudit dan Nani. Meskipun kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, namun apabila terjadi hujan sewaktu-waktu akan menyeret rumah tersebut, karena jarak dari tanah yang longsor ketinggian 10 meter ke rumah korban tinggal 10 cm lagi. \"Dikhawatirkan, apabila terjadi hujan deras kembali, rumah tersebut akan bergeser ke jurang sedalam 10 meter. Kami dari desa dan Muspika Sindangwangi sudah melihat langsung ke lokasi dan menyarankan kalau bisa rumah tersebut direlokasi saja ke tempat yang aman. Sebab, jika tetap berada di situ, kondisinya terus terancam,\" jelas Wiharja. (eko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: