Persires Jajaki Merger dengan Pesik

Persires Jajaki Merger dengan Pesik

KUNINGAN - Menghadapi Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2014, Persires Rengat yang merupakan klub sepakbola asal Kabupaten Indragiri Hulu, Riau tengah menjajaki merger dengan Pesik Kuningan. Dari informasi yang diperloleh, pemilik klub sudah menghubungi mantan Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda yang merupakan pembina Pesik. Mereka awalnya menawarkan untuk dibeli oleh Pesik seharga Rp2 miliar. Namun, mantan manajer Persija itu hanya mau merger sehingga namanya menjadi Persires Kuningan. Dengan merger, Kuningan akan memperoleh keuntungan yakni pemain Kuningan bisa bermain di kasta kedua kompetisi sepakbola Indonesia. “Iya ada rencana ke arah sana. Namun, keputusannya ditentukan pada hari Jumat depan. Sebab, selain menjajaki dengan Kuningan mereka juga menawarkan kepada klub asal Bali yakni Bali Devata,” ucap pelatih Pesik Kuningan Ade Lesmana kepada Radar, kemarin (9/2). Pria yang dipanggil Ade Piit ini mengatakan, kalau dengan klub Bali gagal maka kemungkinan besar mereka main di Stadion Mashud Wisnusaputra. Dengan, begitu lanjut dia, tentu kembali mengangkat nama Kuningan di kancah sepakbola nasional. Bahkan kata dia, yang lebih membanggakan adalah pemain Pesik ikut bagian, berbeda seperti ketika Persita Tangerang bermain di ISL. Ketika itu dua pemain Pesik hanya magang. “Pokoknya akan memberikan banyak manfaat kepada warga. Warga yang haus hiburan akan terobati,” jelas Ade. Lebih lanjut pria yang pernah bermain di Bandung Raya ini tidak menampik kalau jadi merger dengan Pesik, ia akan ditunjuk sebagai pelatih. Kalau itu terjadi tentu baginya suatu kehormatan yang tidak terkira dan juga pengalaman bisa membesut tim yang berlaga di Divisi Utama. Sebelum menawarkan ke Pesik, manajemen Persires juga pernah menawarkan ke Kabupaten Majalengka. Bahkan pada kompetisi sebelumnya mereka pernah bermain di Stadion Bima namun tidak sampai tuntas. Sekadar informasi, diliriknya Kuningan oleh Persires tidak lepas dari pembina Pesik H Aang Hamid Suganda yang termasuk gila bola. Saat ini saja Pesik berlaga di Divisi I padahal sebelum Aang menjadi bupati nama Pesik tenggelam. “Kalau benar akan merger saya sangat senang karena kami juga butuh hiburan setelah Persita tidak lagi menggunkana Stadion Mashud,” ujar Jajang Jamaludin penggemar sepakbola asal Kecamatan Jalaksana. Menurut dia, dengan stadion yang bekelas seharusnya Kuningan memiliki klub yang tangguh. Mengenai pendukung pasti akan ramai. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: