Akhirnya, Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata 4-5 Hari

Akhirnya, Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata 4-5 Hari

Hamas Palestina dan Israel sepakat untuk gencatan senjata dan tukar sandera.-Sumeks.co-

RADARCIREBON.COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sepakat untuk melakukan gencatan senjata 4-5 hari dengan konpensasi Hamas mau membebaskan sandranya.

Pernyataan dari Benjamin Netanyahu diungkapkan pada Selasa 21 November lalu. Dia meminta pada pihak pemerintahannya untuk menerima kesepakatan yang diajukan oleh Hamas.

Adapun kesepakatan yang diajukan oleh Hamas akan melepaskan 50 orang sandera dan akan di tukar dengan gencatan senjata selama beberapa hari.

Kabar gencatan senjata tersebut disampaikan oleh pejabat dari Qatar yang menjadi penengah perundingan antara Amerika, Israel dan Hamas.

BACA JUGA:Si Kembar Terdakwa Penipuan Jual Beli iPhone Dituntut Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 5 Miliar

Menurut pihak Qatar, kesepakatan akan segera dicapai dari perundingan yang telah berjalan dalam beberapa hari.

Keputusan Netanyahu tersebut diungkapkan setelah bertemu dengan jajaran kabinetnya pada Selasa lalu.

Pihak Israel mengatakan bahwa Hamas menyandera lebih dari 200 orang yang ditawan saat menyerbu Israel pada 7 Oktober lalu.

Selain itu dalam penyerangan tersebut juga menewaskan 1.200 orang warga Israel.

Meskipun menyetujui untuk melakukan gencatan senjata dalam beberapa hari, namun Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan tetap menjalankan misinya.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Tempati Juru Kunci Grup F, Shin Tae-yong: Saya Yakin Bisa Lolos ke Fase Berikutnya

“Kami sedang berperang dan kami akan melanjutkan perang sampai kami mencapai semua tujuan kami,” ungkap Netanyahu seperti dilansir oleh reuters.

“Misi kami untuk menghancurkan Hamas, kembalikan semua sandera kami dan pastikan tidak ada seorang pun di Gaza yang dapat mengancam Israel,” tambahnya.

Jika disetujui perjanjian tersebut, maka akan menjadi gencatan senjata pertama dalam invasi Israel ke Gaza.

Sejauh ini, akibat serangan Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan menewaskan sekitar 13.300 warga sipil.

BACA JUGA:Kapal Perang TNI AL Siap Bantu KPU Distribusikan Logistik Pemilu 2024

Selain itu sekitar dua pertiga dari 2.3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal.

Pejabat Amerika mengatkan bahwa nantinya sebanyak 50 sandera akan dibebeaskan oleh Hamas.

Adapun dari 50 sandera warga Israel akan dilepaskan oleh Hamas sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Selain itu pihak Israel juga akan membebaskan sebanyak 150 sandera warga Gaza serta gencatan senjata selama 4 hingga 5 hari.

BACA JUGA:Luncurkan Jabar Digital Community, Pemprov Jabar Terus Gali Potensi Digital

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan proposal kesepakatan pembebasan sandera telah disampaikan ke Israel pada Selasa dini hari.

“Negara Qatar menunggu hasil pemungutan suara pemerintah Israel atas proposal tersebut,” tambahnya.

Hamas hingga saat ini hanya membebaskan empat tawanan di antaranya warga Amerika Judith Raanan berusia 59 tahun dan putrinya, Natalie Raanan berusia 17 tahun pada 20 Oktober 2023 dengan alasan alasan kemanusiaan.

Selain itu juga seorang perempuan Israel bernama Nurit Cooper berusia 79 tahun dan Yocheved Lifshitz berusia 85 tahun pada 23 Oktober 2023. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase