Lewat Dongeng, Anak SD Dibekali Pengetahuan Soal Antikekerasan Terhadap Sesama

Lewat Dongeng, Anak SD Dibekali Pengetahuan Soal Antikekerasan Terhadap Sesama

Tokoh pendongeng anak Cirebon, Ikhwan Jums.-Dedi Haryadi-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Aksi perundungan dan tawuran antar anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon menjadi keprihatian semua pihak.

Pemerhati anak yang juga merupakan tokoh pendongeng anak Cirebon, Ikhwan Jums mengaku prihatin adanya peristiwa tersebut.

"Miris saya melihat apa yang dilakukan pelajar SD di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Pengawasan anak didik di Sekolah Dasar harus lebih ditingkatkan lagi," ucapnya kepada radarcirebon.com, Rabu 22 November 2023.

Pria yang akrab disapa Kak Jums ini juga menyayangkan pelajar SD melakukan aksi tersebut setelah menonton video dari kegiatan sosialisasi oleh mahasiswa soal perundungan di sekolah.

BACA JUGA:Asli Bangga Banget! Bahasa Indonesia Resmi Menjadi Official Language di UNESCO

"Sosialisasi soal perundungan yang menayangkan video korban atau aksi perundungan kepada siswa itu sangat salah, seharusnya tidak perlu menayangkan video aksi perundungan.”

“Cukup dengan cara lain seperti edukasi soal perundungan dengan cara mendongeng, berdialog tanya jawab dengan siswa, dan lainnya yang gampang dipahami dan dimengerti oleh siswa," ujarnya.

Jums mengaku siap jika diminta sosialisasi dan edukasi soal bahaya perundungan dengan cara mendongeng.

"Saya siap sosialisasi dan memberikan edukasi tentang bahaya perundungan dengan cara mendongeng ke sekolah-sekolah SD manapun," pungkasnya.

BACA JUGA:Resmi, Jenderal Agus Subiyanto Dilantik Menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi

Seperti diberitakan radarcirebon.com sebelumnya, sekelompok siswa SD di Kabupaten Cirebon diduga melakukan tindakan bullying atau perundungan.

Padahal sebelumnya, baru saja mengikuti sosialisasi bahaya aksi tersebut.

Kejadian perundungan tersebut, terjadi pada hari Sabtu 18 November 2023, di sekolah SD yang ada di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Angga Permana, Kepala SDN 1 Wanasaba Lor mengatakan, pemicu aksi perundungan diduga karena siswa SD tersebut salah memaknai tentang bahaya perundungan.

BACA JUGA:2545 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Cirebon Dapat Bantuan BLT dari dari DBHCHT

Disebutkan Angga, sebelumnya salah satu kelompok bocah SD tersebut, mendapat sosialisasi tentang bahaya perundungan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa.

Dalam sosialisasi bahaya perundungan itu, diselingi dengan menampilkan cuplikan video-video aksi bullying.

"Pikiran negatif saya, anak-anak salah memaknai bahaya perundungan tersebut," kata Angga, Rabu 22 November 2023.

Dalam pikiran anak-anak, sambung Angga, melakukan perundungan berarti bisa masuk video kemudian ditayangkan dan banyak ditonton orang.

BACA JUGA:Pasca Serangan Israel, Seluruh Isi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dievakuasi

Karena sebelum kejadian sebut Angga, sekelompok anak SD yang sudah mendapat sosialisasi perundungan itu, mendatangi sekolah lain, Sabtu 18 November 2023.

Kelompok anak SD tersebut, lanjut Angga, kemudian mengajak siswa SD yang didatanginya itu ke sebuah lokasi yang sudah ditentukan.

"Mereka datang ke sekolah lain tanpa sepengetahuan guru-guru, dilakukan di jam istirahat," papar Angga.

Adapun kejadian itu baru terungkap sekarang, menurut Angga, karena waktu kejadian, seluruh siswa yang terlibat perundungan tidak ada yang melaporkan baik dari korban maupun pelaku.

BACA JUGA:TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD Dapat Anggota Baru, Inilah Segmentasi Pemilih yang akan Mereka Garap

"Para siswa tidak ada yang melaporkan kepada guru atau orang tua mereka tentang aksi tersebut," jelas Angga.

Hingga akhirnya, video perundungan tersebut tersebar dan viral di media sosial.

Angga dan guru yang lain, akhirnya mengumpulkan siswa yang terlibat dari dua sekolah berbeda untuk dimintai keterangan.

"Kami para guru baru tahu lewat video, karena sebelumnya anak-anak seperti tidak terjadi apa-apa," ucapnya.

Angga menambahkan, total anak yang terlibat dalam perundungan tersebut sebanyak 17 siswa.

"Dari sekolah satunya 6 orang dan sekolah lainnya 11 anak," sebutnya.

BACA JUGA:Sudah Bisa Dipesan, KAI Daop 3 Cirebon Siapkan 61.800 Tiket Selama Masa Angkutan Nataru 2023-2024

Ada pun yang menjadi korban sebanyak 2 orang, mengalami luka lebam di bagian pelipis diduga akibat pukulan.

Adapun video sekelompok anak SD mengenakan seragam pramuka, melakukan aksi perundungan terhadap dua pelajar SD lainnya.

Video tersebut menjadi viral, diduga aksi perundungan itu dilakukan oleh siswa sekolah dasar di Kabupaten Cirebon.

Tampak dua pelajar SD menjadi bulan-bulanan kelompok pelajar SD lainnya. Selain melakukan pukulan, salah satu anak terlihat melakukan tendangan ke siswa lain yang menjadi korban.  (rdh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase