KPU Pantau Pabrik Tinta Pileg

KPU Pantau Pabrik Tinta Pileg

KUNINGAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menyiapkan diri menghadapi pemilihan legislatif (pileg) yang akan dihelat 9 April mendatang. Senin (10/2), KPU Pusat bersama Bawaslu Pusat, provinsi dan kabupaten meninjau pabrik tinta sidik jari CV Tridaya Pratama di Jalan Januar Nomor 25 RT 01/01, Desa Sadamantra, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. KPU bersama rombongan Bawaslu tersebut dalam rangka memantau kesiapan logistik pileg. Kedatangan lembaga penyelenggara pemilihan itu mendapat pengawalan dari kepolisian. Ikut mengawal Wakapolres Kompol Rizal Marito SIK, Kabap Ops Kompol H Taufik Asrori, dan Kapolsek Jalaksana Iptu Juhana. Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik saat meninjau menyebutkan, kebutuhan tinta pemilu secara nasional mencapai 1,2 juta botol. Tinta tersebut kini tengah diproduksi oleh tiga perusahaan pemenang tender dan sebagian telah didistribusikan ke sejumlah daerah prioritas yang lokasinya berada paling jauh. Sebanyak 25% atau 280.320 ribu botol tinta diproduksi di Kabupaten Kuningan. Sisanya diproduksi di Cileungsi dan terbanyak di Sidoarjo Jawa Timur. Ia juga menyebutkan, dari total 25% tinta yang diproduksi Kuningan, sebanyak 115.896 botol telah dikirimnya ke Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bangkulu. Sementara 12.972 botol yang sudah diproduksi saat ini tengah dipersiapkan untuk dikirim ke Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Sedangkan tinta untuk Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, dan Banten sebanyak 60 ribu botol masih dalam proses produksi. \"Dari pabrik tinta di Kuningan hanya memenuhi 25 persen kebutuhan tinta sidik jari untuk 11 provinsi yang meliputi seluruh Pulau Sumatera ditambah Provinsi Banten. Sebagian tinta telah didistribusikan untuk daerah terjauh seperti Aceh, Sumatera Utara dan Barat serta Bengkulu,\" ujar Husni didampingi Komisioner KPU Provinsi Jawa Barat Endun Abdul Haq, kepada awak media, kemarin. Menurut Husni, tinta tersebut telah melalui proses produksi sesuai standar pemilu, di antaranya kandungan agen nitrat di atas 3,6%, sehingga bisa bertahan menempel di kulit hingga tiga hari. Meski demikian, Husni tidak menampik kemungkinan tinta yang menempel di kulit bisa terhapus dengan cara menggosoknya. Oleh karena itu dia mengimbau masyarakat untuk mencelupkan tinta hingga mengenai kuku usai pencoblosan nanti. \"Disarankan daya tahan tinta menempel di kulit minimal satu hari, namun tinta dari Kuningan ini bisa bertahan hingga tiga hari. Yang terpenting, nanti pemilih mencelupkan jarinya ke tinta harus mengenai kuku, karena daya rekatnya lebih tinggi daripada kulit,\" paparnya. Pihaknya menargetkan, seluruh tinta tersebut bisa diproduksi hingga tanggal 15 Februari mendatang. Untuk pendistribusiannya sebagian telah dilakukan dengan memprioritaskan daerah yang lokasinya paling jauh dan rawan bencana. \"Provinsi NAD sudah terkirim, berarti titik paling rawan dan terjauh telah terpenuhi. Dilanjutkan ke daerah yang lebih dekat secara bertahap,\" terang Husni. Direktur CV Tridaya Pratama Maman Resmana menuturkan, dalam sehari perusahaannya memproduksi sekitar 33.000 botol tinta sidik jari isi 30 ml. Pihaknya mulai memproduksi tinta pesanan KPU sejak tanggal 25 Januari dan ditargetkan selesai hingga 15 Februari 2014. \"Kami mendapat order pembuatan tinta sebanyak 280.000 botol untuk dikirim ke Pulau Sumatera dan Provinsi Banten. Mulai ada pengiriman tanggal 29 Januari ke Aceh, kemudian Sumatera Utara, Sumatera Barat dan sekarang tengah disiapkan untuk pengiriman Kepulauan Riau dan Bangka Belitung,\" ujar Maman yang juga memproduksi tinta sidik jari pada Pileg 2008 lalu. Pengiriman tinta, sambung Maman, dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhannya. Ketika produksi telah memenuhi kebutuhan daerah, maka hari itu juga dikirim ke KPU tujuan. \"Diupayakan produksi bisa sesuai target, yaitu tuntas hingga tanggal 15 Februari dan semuanya bisa langsung dikirim. Provinsi Banten adalah yang terdekat berarti yang akan dikirim terakhir,\" ungkap Maman. Terkait distribusi tinta keluar pulau, Maman mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi. “Untuk pengantarannya kami menjalin kerja sama dengan perusahaan ekspedisi. Tugas mereka lah yang mengantarnya,” papar pria asli Kabupaten Kuningan tersebut. (ags/tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: