Akhirnya, Kandidat Direktur PDAU 5 Pelamar

Akhirnya, Kandidat Direktur PDAU 5 Pelamar

KUNINGAN – Secara mengagetkan, jumlah pelamar direktur PDAU mengalami penambahan. Berdasarkan informasi terakhir, pelamar direktur PDU bertambah satu dari sebelumnya empat sehingga memenuhi amanat perda. Hal itu disebutkan anggota timsel Drs Ade Priatna yang diperkuat oleh ketua timsel, Uus Rusnandar SH MSi. Kala dikonfirmasi Radar Uus menyebutkan, bahwa hingga Senin (10/2) sudah ada lima pelamar. Hanya saja Uus enggan memberikan keterangan secara gambling, baik menyangkut penanggalan pos surat lamaran maupun nama pelamar. “Dari Kuningan ada tiga orang, dan sisanya warga Cirebon,” sebut Uus singkat. Untuk langkah selanjutnya, timsel bakal menggelar rapat Selasa (11/2) ini. Terutama untuk membahas tentang tahapan selanjutnya, berikut seleksi administrasi terhadap berkas yang masuk. Jika kemudian semuanya memenuhi syarat maka berlanjut pada tahap seleksi berikutnya. “Besok (hari ini, red) kita akan rapatkan. Jadi untuk keputusannya kita tunggu besok,” kata dia. Meski sudah ada lima pendaftar, namun menurut Uus, belum menjamin dapat berlanjut pada tahapan seleksi selanjutnya. Sebab dari lima pelamar tersebut, belum bisa dipastikan seluruhnya lolos administrasi. “Sesuai dengan perda, timsel harus melaporkan hasil seleksi ke dewan pengawas minimal 5 orang. Jadi tidak cukup 5 pendaftar saja, melainkan seluruhnya harus lolos administrasi,” tandasnya. Jika ternyata hasil seleksi administrasi, terdapat satu atau dua orang yang tidak lolos, maka terpaksa harus ada perpanjangan pendaftaran. Adapun menyangkut syarat yang disusulkan, menurutnya, terdapat kriteria yang bisa disusulkan dan ada pula yang tidak bisa. Untuk kepastian penjaringan kandidat, Uus menegaskan, bahwa pihaknya bakal menghasilkan satu orang saja untuk direktur PDAU. Itu setelah mempertimbangan asas efisiensi serta perkembangan perusahaan daerah yang belum maju. “Masalah ini sudah ada kajian dari dewan pengawas bahwa yang dijaring itu hanya satu orang untuk posisi direktur. Artinya tanpa istilah dirut,” ungkapnya. Ditanya tentang penggajian yang dinilai banyak kalangan terlalu besar, ia menggeleng-gelengkan kepala. Dikatakannya, masalah itu belum menjadi topik pembahasan sehingga pihaknya belum bisa berkomentar. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: