Operasi Pasar Harus Lebih Gencar

Operasi Pasar Harus Lebih Gencar

PATROL - Warga menyambut baik digelarnya operasi pasar elpiji 3 kilogram yang digelar PT Panca Sakti Abadi di Desa Patrol Kecamatan Patrol, Selasa (11/2). Pasalnya harga gas melon yang dijual melalui operasi pasar lebih murah yakni Rp15 ribu per tabung, sedangkan membeli di pengecer atau pangkalan di atas Rp20 ribu per tabung. Salah satunya diungkapkan Asiah (42) warga Desa Patrol Kecamatan Patrol. Menurutnya operasi pasar telah membantu warga. “Selisihnya Rp10 ribu, karena kalau membeli di pengecer atau warung harga gas mencapai Rp25 ribu. Sementara operasi pasar Rp15 ribu. Oleh karenanya kami berharap (operasi pasar, red) terus digelar,” ujar Asiah, Selasa (11/2). Hal senada disampaikan Yadi (36). Menurutnya, warga merasa terbantu karena harga yang ditawarkan saat operasi pasar murah. Tentunya warga tak berharap operasi pasar dilakukan terus menerus, karena warga ingin harga gas elpiji 3 kilogram kembali normal di tingkat pengecer. “Ketika masih mahal, kami berharap terus digelar operasi pasar. Kami tidak mengerti kenapa gas bersubsidi itu mahal, apalagi ketika terjadi kelangkaan harganya selangit,” ungkpanya. Kepala Desa Patrol, Carita mengatakan, pihaknya menyambut baik digelarnya operasi pasar. Atas nama pemerintah desa pihaknya juga menyampaikan terima kasih. “Operasi pasar yang digelar hari ini (kemarin, red) merupakan yang ketiga kali. Sekarang digelar di Blok Welini dan Blok Kebon. Sebanyak 560 tabung gas yang 3 kilogram dijual di operasi pasar itu,” ujarnya. Andi (40) karyawan PT Panca Sakti Abadi, salah satu agen gas elpiji mengatakan, PT Pertamina meminta kepada perusahaannya untuk menggelar operasi pasar di wilayah tersebut. “Kami menggelar operasi pasar di wilayah Kecamatan Patrol dan Sukra. Dua kecamatan tersebut merupakan wilayah delivery order (DO) kami. Untuk di Desa Patrol ini kita salurkan sebanyak 560 tabung,” kata Andi. Sebelumnya, kedatangan truk pengangkut elpiji bersubsidi di wilayah Kecamatan Patrol langsung diserbu warga. Pasalnya, sudah dua pekan elpiji 3 kg di wilayah tersebut langka. Pemandangan tersebut terjadi Jumat (7/2) lalu. Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan warga antre untuk membeli elpiji 3 kg. Meski berdesak-desakkan namun antrean tetap teratur. Bukan hanya orang dewasa yang antre, tapi puluhan anak juga berjuang mendapatkan elpiji ukuran mini tersebut. Hanya dalam hitungan menit, elpiji yang berada di atas truk habis tak bersisa. (kom/kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: