Komandar Ukar Tutup Usia

Komandar Ukar Tutup Usia

KUNINGAN – Tokoh Kuningan yang memiliki kepedulian sosial tinggi serta kritis terhadap kebijakan pemerintah, berkurang. H Ukar Abu Bakar yang dikenal dengan sebutan Komandan Ukar tutup usia Rabu (12/2) sekitar pukul 13.30 WIB. Kepergiannya dalam usia 53 tahun tersebut cukup mengagetkan dan membuat berbagai kalangan merasa kehilangan. Diperoleh keterangan, almarhum sudah cukup lama mengidap penyakit liver. Bahkan selama satu bulan ke belakang, mendiang Abu Bakar menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sebelum akhirnya meninggal dunia. Kemarin, tokoh yang menjabat Ketua Umum Komponen Pergerakan Islam (KPI) Wilayah III Cirebon itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah orang tuanya Desa Cidahu. Atas meninggalnya almarhum, saudara seperjuangannya, H Nana Mulyana Latif merasa kehilangan. Sebab selama ini ia mengenal almarhum sebagai sosok yang berani. Bahkan dalam perjuangan mengakkan amar makruf nahi mungkar, Komandan Ukar sudah tidak diragukan lagi. “Beliau adalah sosok yang luar biasa. Beliau punya semangat dan keberanian yang sudah tidak dapat diragukan lagi dalam perjuangan nahi mungkar,” ungkap pria yang kini jadi sekjen Pekat Kuningan itu. Ia ingat betul, era tahun 1980-an wilayah Kuningan Timur terkenal dengan Ciroke alias tempat prostitusi. Bahkan dikenal pula sebagai tempat distribusi miras yang sangat besar. Masyarakatnya dikenal sebagai masyarakat keras. “Komandan membuat perubahan yang sangat luar biasa di masyarakat. Sekarang, dari Cidahu sampai ke timur sudah tidak dikenal lagi seperti cerita tahun 80-an. Komandan memberikan warna kebaikan buat Kuningan Timur khususnya,” tutur Nana. Ia melanjutkan, sosok almarhum sangat istiqamah dengan nahi mungkar semasa hidupnya. Nana juga mengenal komandan sebagai sosok yang sangat cinta dan memuliakan para ulama dan habaib. Bahkan almarhum dikenal pula sebagai ahli sedekah dari usahanya memegang pengurus Bus Setia Negara (Rengganis). Hampir seluruhnya dialokasikan untuk kepentingan umat dan perjuangan. “Mudah-mudahan beliau digolongkan kepada golongan mujahid kekasih Allah SWT, amin ya Robbal alamin,” ucap Nana dalam doanya usai jenazah dikebumikan di Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: