PSSI Tetap Melawan
CIREBON – Asosiasi PSSI Kabupaten Cirebon benar-benar berang dengan Panitia Pelaksana (Panpel) Piala Menpora U-14 tahun 2014. Setelah ada tanggapan dari Kordinator Wilayah (Korwil) Piala Menpora U-14, Subagja SSos, Sekum Asosiasi PSSI Kabupaten Cirebon Ahmad Juhud tetap bersikukuh bahwa panpel harus segera berkoordinasi untuk menentukan mekanisme kompetisi secara detail. Ditemui di kantornya kemarin (12/2), Juhud mengungkapkan bahwa PSSI tak akan memboikot Piala Menpora di Cirebon. Tetapi, lanjutnya, sebagai organisasi sepak bola tertinggi di Kabupaten Cirebon, PSSI berhak tahu mekanisme dan aturan main yang diberlakukan panpel Piala Menpora. “Selama ini tidak ada koordinasi dengan kami. Dulu pernah ada undangan pertemuan, tapi itu kan sekadar sosialisasi. Tidak ada tindak lanjutnya lagi sampai sekarang,” tutur pria yang juga Kuwu Desa Kalitengah, Kabupaten Cirebon tersebut. Juhud merasa Panpel Piala Menpora seri Cirebon telah melangkahi PSSI. Mengenai penunjukkan perangkat pertandingan serta penentuan tempat pertandingan, panpel berjalan sendiri tanpa berkoordinasi dengan PSSI. “Saya dengar panpel sudah menghubungi beberapa orang perangkat pertandingan. Padahal sudah jelas, penugasan perangkat pertandingan itu harus melalui Asosiasi PSSI setempat,” katanya. Dia mengimbau Panpel Piala Menpora seri Cirebon segera berkoordinasi dengan PSSI. Untuk mebahas mekanisme kompetisi secara detail sehingga tidak lagi terjadi kesalah pahaman. Juhud menegaskan, apa yang dikemukakan olehnya bukan karena ada masalah pribadi, apalagi soal tuntutan uang kepada panpel. “Kita senang Piala Menpora digelar di Cirebon. Siapapun panitianya tidak masalah. Dan ini bukan soal uang. PSSI tidak sedikitpun meminta bagian uang dari Panpel Piala Menpora seri Cirebon,” kilahnya. Desakan Juhud agar panpel segera berkoordinasi dengan PSSI membuat Ketua Panpel Piala Menpora U-14 seri Cirebon Yan Kurniawan Mulyana bingung. Yan membantah sudah mengkondisikan perangkat pertandingan secara sepihak. “Kita belum sejauh itu melangkah. Saya juga mengerti kalau penugasan perangkat pertandingan harus melalui PSSI,” katanya. Yan merasa, cara kerja panpel tidak menyalahi mekanisme dan prosedur. Apalagi melangkahi PSSI. Niat baik untuk berkoordinasi dengan PSSI pun, kata Yan, sudah dilakukan panpel sejak sosialisasi awal Piala Menpora. Ketika itu, panpel mengundang Ketua Umum Asosiasi PSSI Kabupaten Cirebon, Sobari. Namun Sobari tidak hadir. “Pak Juhud sebagai sekretarisnya juga tidak hadir. Tapi pada pertemuan itu ada perwakilan dari PSSI atas nama Tatang Suryana,” bebernya. “Perlawanan” Juhud terhadap Panpel Piala Menpora seri Cirebon yang diketuai Yan bisa saja dendam lama. Sebab, Yan adalah eks pengurus PSSI pimpinan Sutardi Raharja yang notaben bertolak belakang dengan PSSI pimpinan Sobari. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: