Pakai Emas, Dua Siswi SD Dirampok

Pakai Emas, Dua Siswi SD Dirampok

MAJALENGKA – Kejahatan perampasan perhiasan di sekolah dasar (SD) lagi-lagi terjadi di Kabupaten Majalengka. Kali ini menimpa Alya dan Tiara, siswi kelas I SD Negeri Rancaputat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Informasi yang dihimpun Radar, pelaku yang belum diketahui indentitasnya itu (Mr X) kembali merampok perhiasan siswi dengan modus menyuruh kepada siswi untuk melepas perhiasan. Aksi itu berawal, Kamis (13/2) pagi sekitar pukul 06.15 WIB. Saat itu, pelaku datang ke sekolah tersebut sebelum para guru hadir. “Kejadian itu kami tidak mengetahui secara pasti. Tapi siswa bilang ada orang yang datang dan pelaku sempat menanyakan kepada sejumlah siswa yang membawa dan mengenakan sejumlah perhiasan akhirnya mau melepaskan,” ungkap salah seorang guru, Yanto. Menurutnya, peristiwa itu tanpa sepengetahuan para guru. Pihaknya baru mengetahui atas laporan dari siswa yang bersangkutan. Saat itu anak seusianya menceritakan kronologisnya. Beberapa siswa serta pedagang atau penjaga kantin di sebelah sekolah juga mengetahuinya. Disebutkan, akibat peristiwa tersebut, Tiara kehilangan barang berharga yakni dua cincin dan Alya hilang dua cincin serta satu kalung dan satu gelang emas. Akibat kerugian dari musibah ini ditaksir mencapai jutaan rupiah. Antisipasi kejadian ini terulang, pihaknya mengimbau kepada seluruh siswa dan orang tua untuk tidak mengenakan perhiasan saat hendak berangkat ke sekolah. Terlebih kasus tersebut pernah menimpa siswi SDN Balagedog 2, Kecamatan Sindangwangi, dan SDN Parung Jaya I, Kecamatan Leuwimunding beberapa waktu lalu. Menanggapi kasus tersebut, Kepala Disdik Drs H Sanwasi MM kembali mengingatkan kepada kepala sekolah dan guru agar lebih memperhatikan anak didiknya. Jika ada salah seorang yang datang ke lingkungan sekolah apalagi sampai mencurigakan untuk segera diantisipasi. “Apalagi kasus ini kembali muncul khususnya menimpa siswa SD. Tanyakan kalau ada orang yang mencurigakan maksud dan tujuan datang ke sekolah,” tegasnya. Sanwasi menegaskan, pihak sekolah baik Kober, TK, SD, SMP dan SMA/SMK harus selalu waspada terlebih antisipasi dengan kaitan penculikan. Pasalnya, bukan tidak mungkin, jika kondisi dinilai sudah kembali aman maka pelaku bisa dengan mudah kembali beraksi. “Setiap saat baik kunjungan kerja, kami selalu mengingatkan jangan sampai terjadi hal-hal yang demikian. Dengan kondisi seperti ini para kepsek dan guru harus lebih memperhatikan siswa,” pesannya. Bagi kepala UPTD Pendidikan, kata Sanwasi, juga diharapkan setiap hari Sabtu agar mengadakan jadwal piket bagi staf guna bisa melayani dan meminimalisir tingkat kebobolan seperti yang kerap terjadi di dunia pendidikan saat ini. “Bisa saja bagi staf dijadwalkan piket dari jam 07.00 sampai dengan 15.00 WIB,” tandasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: