Jadi Honorer Guru, Berat di Ongkos

Jadi Honorer Guru, Berat di Ongkos

Sabar dan sabar. Hanya kata itulah yang bisa dilakukan oleh Ida Nurhayati, walaupun hatinya terasa kecewa sekali. Bagaimana tidak, harapannya untuk diangkat menjadi CPNS pada tahun 2014 ini, ternyata gagal. Ya, wanita kelahiran Majalengka 26 Desember 1970 ini harus gigit jari karena namanya tidak tercantum dalam pengumuman kelulusan CPNS dari honorer katagori 2 (K2). Sementara usianya kini sudah akan memasuki 44 tahun. “Saya sangat sedih dan kecewa tidak lulus CPNS, Mas,” ujarnya kepada wartawan koran ini, kemarin. Diceritakannya, ia menjadi tenaga honorer di SDN Ciborelang VI Kecamatan Jatiwangi sejak tahun 2004 lalu. Istri dari Nur Rachmat ini mengakui sangat sedih mengetahui namanya tidak masuk data K2 yang lulus CPNS karena usianya sudah 44 tahun. Sementara pengorbanannya selama menjadi tenaga honorer cukup banyak. “Saya selain harus korban materi, waktu dan keluarga karena saya tinggal di Cirebon sehingga merasa berat di ongkos tapi tetap dijalani karena berharap bisa jadi CPNS. Eh ternyata tidak lulus,” ujarnya dengan nada sedih. Menurutnya, tidak lulusnya menjadi CPNS kemungkinan karena dirinya belum sarjana, karena baru mau wisuda sarjana wisuda pada 20 Februari 2014 ini. “Saya kemungkinan akan mencari sekolah SD swasta di Cirebon saja, karena kalau tetap ngehonor di SDN Ciborelang Kabupaten Majalengka berat diongkos,“ imbuh ibu dua anak ini. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: