Mobil Pikap Jadi Angkutan Alternatif

Mobil Pikap Jadi Angkutan Alternatif

BANTARUJEG – Masyarakat Desa Haurgeulis dan Desa Sukamenak Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka, biasa menggunakan mobil bak terbuka (pikap) sebagai jasa angkutan ke pasar atau sekolah. Hal itu akibat tidak adanya sarana angkutan umum yang layak untuk melayani kebutuhan masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh para siswa SMPN 2 Maja berdomisili di Desa Haurgeulis dan Sukamenak Kecamatan Bantarujeg. Untuk bisa sampai ke sekolahnya yang terletak di Dusun Sindangmanggu Desa Cihaur Kecamatan Maja, memilih menggunakan angkutan bak terbuka. Menurut Agus Karli salah satu tokoh masyarakat setempat, yang menjadi alasan bagi masyarakat di wilayah Desa Haurgeulis dan Desa Sukamenak Kecamatan Bantarujeg memilih menggunakan jasa angkutan angkutan mobil bak terbuka itu, karena memang di wilayah ini belum tersedia angkutan umum. Sambung dia, oleh karena tidak ada pilihan lain bagi masyarakat termasuk bagi para siswa SMPN 2 Maja yang berasal dari kedua desa tersebut terpaksa menggunakan jasa angkutan mobil bak terbuka. Hal itu dilakukan, karena alasan utamanya belum ada sarana angkutan umum yang benar-benar layak atau memadai sebagai angkutan umum. Di sisi lain, masyarakat sendiri bukan tidak tahu kalau mobil angkutan bak terbuka khusus dipergunakan untuk mengangkut barang dan risiko yang dihadapi menumpang mobil bak terbuka itu dapat mengancam keselamatan bagi para penumpangnya. “Tapi apa boleh buat tidak ada pilihan lain yang bisa digunakan oleh masyarakat termasuk dari kalangan para pelajar, hanya dengan memanfaatkan jasa mobil angkutan bak terbuka sebagai pengganti sarana angkutan umum,” ujarnya. Bahkan, sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, hingga sekarang sudah kebiasan bagi masyarakat yang berada di wilayah pelosok. Mereka terbiasa dengan menggunakan angkutan bak terbuka. Apalagi sebelum adanya sarana angkutan merambah ke daerah pelosok seperti sekarang, masyarakat di daerah pelosok bilamana hendak berpergian ke luar desanya atau ke pasar, malah mereka lebih dengan cara berjalan kaki.” Jadi jangan heran karena memang kondisinya seperti itu,” ucapnya. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: