Anton Octavianto Minta Mandat ke Warga
SIMULASI PENCOBLOSAN: Anton Octavianto, Caleg PAN DPRD Kota Cirebon Dapil 4 Kelurahan Harjamukti, Kelurahan Kecapi dan Kelurahan Larangan.-Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Masa kampanye oleh beberapa calon legislatife (caleg) dimanfaatkan untuk bertemu masyarakat. Seperti yang dilakukan Anton Octavianto, Caleg Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kota Cirebon Dapil 4 Kelurahan Harjamukti, Kelurahan Kecapi dan Kelurahan Larangan.
Anton pada Kamis (25/1) kemarin keliling door to door di Perumnas Burung untuk silaturahmi sekaligus meminta mandat kepada warga agar pada Pemilu 14 Februari 2024 mencoblos dirinya dan bisa berjuang di Griya Sawala.
Selama aksi ketuk pintu itu, Anton didampingi relawan. Ia memperkenalkan diri sekaligus meminta mandat warga agar dirinya sebagai caleg nomor urut 7 untuk dicoblos pada surat suara. Anton juga melakukan simulasi pencoblosan.
Kepada wartawan, Anton menjelaskan, kehadirannya di Perumnas Burung adalah bagian darin kegiatan blusukan. Jika selama ini hanya bertemu warga di satu titik, kali ini mendatangi langsung sekaligus silaturahmi kepada warga agar lebih tahu.
BACA JUGA:Bersyukur Diangkat Menjadi ASN PPPK, 712 Perawat Kabupaten Cirebon: Terima Kasih Pak Bupati
BACA JUGA:Timnas Indonesia Melaju ke 16 Besar Piala Asia, Shin Tae-yong: Saya Sangat Happy
Sebagai caleg, Anton menyampaikan program UMKM, karena selama berkeliling ternyata warga kesulitan mendapatkan kerja. Mereka juga ingin memulai usaha sulit karena terbentur denhgan permodalan.
Menyikapi problem warga tersebut, Anton menyatakan siap membantu permodalan untuk memulai usaha. Apalagi karena basic dirinya sebagai pengusaha, maka memilih fokus pemberdayaan UMKM.
“Ingin di tiga keluraan ini mereka bisa ber-UMKM, kalau tidak bisa kerja di tempat lain mereka bisa usaha sendiri. Saya kawal ilmunya, khususnya dalam bermedsos,” ujarnya.
Begitu juga untuk permodalan, kata Anton, mereka juga akan mendapat pendampingan. Modal yang mereka akan terima tidak ada potongan, tidak ada bunga atau riba.
BACA JUGA:Indonesia Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023 Qatar, Begini Komentar Erick Thohir
BACA JUGA:Info Ter-update! Inilah 21 Jenis Penyakit yang Tidak Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan
Skema yang dibuat untuk memberdayakan mereka adalah dibuatkan kelompok kecil dan harus tertib serta kompak, ketika di kelompok itu ada satu orang terhambat maka akan berpengaruh kepada kelompok tersebut. “Dan ini sudah saya mulai dan sekarang overload,” terangnya.
Selain itu, kata Anton akan fokus ke pendidikan, bagaimana caranya anak-anak bisa mudah bersekolah. Ia menilai sistem zonasi selama ini merepotkan. Jika sistem zonasi dengan kualitas guru dan fasilitas sama tidak menjadi masalah, tapi kondisinya hanya beberapa sekolah yang fasiitasnya bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: