Kenapa Program Sekoper Cinta Ridwan Kamil Tidak Diteruskan Bey Machmudin? Oh Ternyata..

Kenapa Program Sekoper Cinta Ridwan Kamil Tidak Diteruskan Bey Machmudin? Oh Ternyata..

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, saat kunjuungan ke Cirebon. Foto:-Dok. Radar Cirebon-

Kenapa Program Sekoper Cinta Ridwan Kamil Tidak Diteruskan Bey Machmudin? Oh Ternyata..

RADARCIREBON.COM - Program Sekoper Cinta dihilangkan. Itu adalah program Ridwan Kamil saat menjabat Gubernur Jawa Barat.

Kini, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, tidak melanjutkan program tersebut. Bey Machmudin memang cukup banyak melakukan perubahan dengan cara menghilangkan program peninggalan Ridwan kamil.

Peninggalan Ridwan Kamil yang tidak dilanjutkan Bey antara lain Jabar Quick Response atau JQR. 

kini Bey Machmudin juga tidak meneruskan program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita atau Sekoper Cinta.  

BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2024 Untuk Lulusan SMA, Ada Kuota Banyak dari Pusat sampai Daerah

Itu dijelaskan oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso. Menurut Taufiq, program Sekoper Cinta akan direvitalisasi. 

"Kami melakukan revitalisasi mungkin pak gubernur sudah menyampaikan, yang baik kami teruskan program yang perlu kami sempurnakan, kami sempurnakan. Sekoper Cinta intinya revitalisasi," jelasnya baru-baru ini, dilansir dari JPNN.

Taufiq menambahkan, bahwa disamping Sekoper Cintan dan JQR, masih ada program peninggalan Ridwan Kamil yang akan dilanjutkan. Seperti misalnya, program Petani Milenial. 

Nah, meski dilanjutkan, namun program Petani Milenial di tahun 2024 akan mengalami beberapa perubahan. Terutama dalam aspek kemasan.  

BACA JUGA:Australia vs Indonesia Sempat Ricuh, Skor Telak Mengakhiri Perjuangan Garuda

BACA JUGA:Australia Tambah 2 Gol, Indonesia Pulang dengan Kekalahan Terbanyak di Piala Asia 2023

"Jadi misalkan Petani Milenial, kami teruskan, kami kemas jadi regenerasi petani," jelas Taufiq. 

Masih ada lagi yang dilanjutkan. Yaitu, program Satu Desa Satu Hafidz Al Quran (Sadesa), One Pesantren One Product (OPOP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: