Motif Pelaku Pembacokan Karyawan Koperasi, Warganet: Dendam, Sering Dibully

Motif Pelaku Pembacokan Karyawan Koperasi, Warganet: Dendam, Sering Dibully

Bangunan koperasi di Desa Kebonturi, Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, yang menjadi lokasi pembacokan yang dilakukan seorang OB kepada karyawan.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

"Dari kecil suka dibully tp dia diem ajaa, ortunya udah cerai, dia tetangga saya anaknya ramah idep pisan mangkannya pada gak nyangka dia bisa gelap mata kek gituu.. Dan untuk korban semoga husnul khotimah, Amiin," tulis salah satu akun di kolom komentar.

Pendapat senada juga dituliskan oleh warganet. Menurutnya, RSA sering mendapat perlakuan yang kurang baik dari atasannya.

BACA JUGA:Kampung Palm Eco Green Village Malang, Makin Asri Berkat Program BRInita

"Aji pernah bilang dia kalo di kantor suka diperlakuin seenaknya. kerja nginep di kantor jd hampir 24 jam krn harus jagain kantor juga. tp disana dia di perlakuin seenaknya," tulisnya dikutip radarcirebon.com, Rabu 31 Januari 2024.

Sementara itu, warganet lainnya yang mengaku sebagai tetangga RSA, mengetahui sifat pelaku sehari-hari.

"Kita sebagai tetangga tau prilaku aji seperti apa... Tulang punggung keluarga menyekolahkan adik2 nya setelah perceraian orangtua nya.... Bagi umuran dari mulai sekolah smpe krja beban mental pikiran buat dia di tambah ada kemungkinan d tempat krj sering mendapatkan kata2 yg bikin sakit hati yg akhirnya BOM WAKTU," tulisnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi pembacokan di Cirebon tepatnya menimpa sebuah perusahaan koperasi.

BACA JUGA:Dirut BRI: Digitalisasi Tidak Sebabkan PHK, Justru Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Pekerja

Penganiayaan berat atau pembacokan dengan senjata tajam (sajam) jenis parang, dilakukan oleh RSA pada Senin pagi, 29 Januari 2024.

Penganiayaan berat terjadi di kantor koperasi di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon sekitar pukul 06.54 WIB.

Sebelum melancarkan serangkan brutal kepada manajer cabang dan karyawan lainnya, pelaku diam-diam mengunci pintu sehingga para korban tidak bisa melarikan diri.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: