Diprediksi, Wajah Lama Dominasi Parlemen

Diprediksi, Wajah Lama Dominasi Parlemen

KUNINGAN – Dalam menyikapi konstalasi politik jelang Pileg 9 April mendatang, sejumlah pengamat mengeluarkan prediksi beragam. Salah satunya memperkirakan, gedung parlemen daerah nanti setengahnya bakal berwajah lama. Ini berbeda dengan Pileg 2009 lalu, di mana caleg incumbent yang berhasil bertahan hanya 30 persen. Mantan wakil rakyat periode 2004-2009, Abidin SE mengakui, pertarungan pileg tahun ini dirasa cukup berat. Tanpa basis massa kuat serta biaya politik yang besar, sulit bagi para caleg untuk bisa mulus menuju ‘Ancaran’. “Menurut hemat saya saat ini telah terjadi degradasi pengawasan dari legislatif ke eksekutif. Mungkin karena anggota legislatif kurang kematangan konsep, organisasi dan idelogi. Akibatnya, muncul sikap apatisme dari masyarakat pemilih kepada para wakil mereka,” kata mantan politikus PDIP yang kini menjabat ketua BPD Cisantana-Cigugur itu, kemarin (18/2). Sikap apatisme tersebut dinilainya cukup berbahaya. Sebab pola pikir seperti itu akan merusak para pemilih, sehingga pragmatisme yang justru lebih di kedepankan. Diakuinya, dari sekian banyak caleg yang bertarung semuanya berpeluang, tergantung biaya politik yang dimiliki. Hanya saja yang dinilainya paling berpeluang ialah caleg incumbent. Pasalnya, investasi politik yang telah ditanamkan incumbent sudah cukup lama sampai lima tahun. “Mereka lebih dikenal, sering menyentuh masyarakat dengan jenis kegiatan aspirasi yang terfasilitasi. Jenis kegiatan aspirasi ini berpengaruh besar terhadap kemenangan caleg incumbent karena diyakini kegiatan seperti itu lebih mengikat,” duganya. Tak heran jika Abidin berkeyakinan, gedung DPRD nanti setengahnya bakal diisi caleg incumbent. Namun ia menegaskan, prediksinya itu bukan atas dasar survei melainkan by feeling. Ditanya prediksi perolehan kursi tiap partai, Abidin mencoba memulainya dari partai pemilik kursi terbanyak, yakni PDIP. Pada pileg nanti ia memperkirakan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu mampu mempertahankan minimal 14 kursi seperti saat ini. Begitu pula Partai Golkar dengan 7 kursi dan PAN dengan 6 kursinya. “PPP pun minimalnya bertahan dengan empat kursinya, begitu juga PKB yang kini memiliki dua kursi,” kata Abidin. Lain halnya dengan Partai Demokrat dan PKS, ia berprediksi akan mengalami penurunan. Namun untuk besarannya, Abidin belum berani menyebutkan angka. Dalam kondisi sekarang ini, partai yang mampu mempertahankan kursi sudah dianggapnya luar biasa. “Nah, sisa kursi dari hitungan tadi bisa diambil oleh Partai Gerindra, Nasdem, atau mungkin diambil oleh PDIP, Partai Golkar dan PAN. Untuk Partai Hanura dan PBB, saya kira berat. Tapi untuk PKPI, tampaknya kalau melihat figur bisa lolos satu kursi,” ungkapnya. Pengaruh politik nasional, dinilainya cukup besar terhadap daerah. Meskipun banyak kalangan menganggap bahwa faktor figur menentukan, namun naik atau turunnya elektabilitas partai menjadi pertimbangan. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: