Sering Banjir di Desa Setu Patok, Pemdes dan Jasa Marga Duduk Bersama

Sering Banjir di Desa Setu Patok, Pemdes dan Jasa Marga Duduk Bersama

Pihak Jasa Marga selaku Pengelola Jalan Tol Palikanci, dialog bersama Pemdes Setu Patok untuk menanggulangi masalah banjir.-Deny Hamdani-Radar Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pihak Jasa Marga dan Pemerintah Desa (Pemdes) Setu Patok, duduk bersama untuk membahas persoalan banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Jasa Marga selaku pengelola Jalan Tol Palimanan Kanci (Palikanci), berunding bersama Pemdes Setu Patok untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Tudingan warga sekitar, saluran di rest area Tol Palikanci, disebut sebagai salah satu penyebab banjir.

Pertemuan digelar dikantor Jasa Marga ruas tol Palimanan Kanci yang dihadiri juga perwakilan PSDA Provinsi Jawa Barat, serta Pemerintah Kecamatan Mundu, Rabu 21 Februari 2024.

BACA JUGA:Real Count KPU 70,83 Persen, Berikut Suara Capres Tingkat Kota dan Kabupaten di Jabar

BACA JUGA:Petugas KPPS Gangguan Jiwa Dirawat di RS Gunung Jati Cirebon, Marah-marah Tanpa Sebab

Kuwu Desa Setupatok, Johar mengatakan, pihaknya menduga banjir yang melanda desanya disebabkan dari saluran yang berada di sekitar rest area jalan tol.

"Air dari saluran tersebut, seluruhnya mengalir ke saluran di desa, sehingga saat hujan dengan intensitas tinggi saluran yang ada tidak mampu menampung debit air," ucap Johar.

Adapun penanganan banjir di desanya itu, perlu penanganan secara menyeluruh dengan semua instansi termasuk PT Jasa Marga selaku pengelola rest area Palimanan Kanci. 

"Selain itu maraknya perumahan di sekitar rest area ini pun diduga menjadi salah satu faktor lainnya," ungkap Johar.

BACA JUGA:Targetnya Wanita yang Sedang Sendirian, Ini Dia Komplotan Jambret yang Baru Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Hari Pers Nasional 2024, Pj Walikota Ajak Wartawan Komitmen Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Diakui Johar, pihak Jasa Marga akan memberikan bantuan berupa normalisasi saluran. Namun usaha tersebut diragukan akan berhasil.

"Kami kira kalau normalisasi dikhawatirkan bukan menyelesaikan masalah, malah akan menambah parah banjir bukan saja yang ada di desa kami," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase