Gropyokan Libatkan Calon Anggota DPRD
SUKRA - Sedikitnya seratus petani Desa Karanglayung Kecamatan Sukra gotong royong berburu dan membasmi hama tikus di areal persawahan, Rabu (19/2). Ikut serta dalam acara perburuan tersebut Camat Sukra Teguh Budiarso SSos Msi dan Sekcam Rory Firmansyah SSTP MSi, Kepala UPTD Pertanian dan Kepala POPT Kecamatan Sukra, Bisri Tahir dan Abdullah serta Kades Karanglayung Abdul Rosul ST. Selain itu, dua Caleg dari dua partai besar yaitu Narjo Suharjo (PDIP) dan Karsiwan SE (Golkar) juga turut serta. Kedua caleg DPRD Indramayu dapil 6 Eks Kawedanan Haurgeulis tersebut diminta petani untuk bersama-sama berburu tikus. Kegiatan gropyokan tikus tersebut digagas gabungan kelompok tani (gapoktan). Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Sukra, Abas Kartim mengatakan, pihaknya mengundang seluruh caleg dari partai berbeda yang bertempat tinggal di Kecamatan Sukra. Namun, dari seluruh caleg tersebut yang datang hanya dua caleg yakni dari Partai Golkar dan PDIP. Di Kecamatan Sukra ada enam caleg dari beberapa partai, semuanya caleg DPRD Indramayu. Oleh petani mereka diminta untuk bersama-sama memburu dan membasmi hama tikus, tapi ternyata yang datang caleg PDIP dan Golkar saja. “Tujuan petani mengundang mereka selain diharapkan bisa membantu, juga ingin dari seluruh caleg yang dari Kecamatan Sukra terjun secara bersama agar bisa saling mengenal dan akrab,” ujarnya. Menurutnya, petani merasa resah dengan banyaknya hama tikus yang menyerang tanaman padi. Perburuan dan pembasmian terhadap binatang pengerat tersebut, juga sebagai tindak lanjut gropyokan tikus sebagai tujuan melaksanakan program gerakan peningkatan pangan berbasis korporasi (GP3K) PT Pupuk Kujang bersama petani setempat dan Desa Sumuradem Kecamatan Sukra. Dengan gerakan tersebut, populasi hama tikus khususnya di Desa Karanglayung dapat diminimalisasi. Sehingga produksi gabah yang dihasilkan mengalami kenaikan. Kepala Desa Karanglayung, Abdul Rosul menambahakan, sebelum ada GP3K hasil produksi gabah per hektare hanya mencapai 3 ton. Tapi setelah gerakan tersebut petani bisa menghasilkan 7 sampai 8 ton per hektar. “Setelah adanya GP3K yang disponsori PT Pupuk Kujang dan merasakan dampaknya, sekarang petani kami di setiap masa tanam lebih giat melakukan gropyokan hama tikus. Bahkan kami juga memberi semangat ke petani dengan memberikan hadiah uang tunai bagi yang berhasil mendapatkan atau membasmi tikus. Per ekornya kita hargai Rp500,” kata Abdul Rosul. Sementara Camat Sukra, Teguh Budiarso mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya gropyokan tidak saja menekan angka populasi hama tikus agar hasil produksi padi meningkat, namun juga tercipta kebersamaan dan gotong royong masyarakat. Apalagi diikuti caleg yang diminta petani untuk ikut membantu dikegiatan ini. “Harapan kami, kegiatan semacam ini perlu terus ditindaklanjuti, agar pencapaian produksi pangan di Kecamatan Sukra meningkat. Tentunya juga meningkatkan kebersamaan dan gotong royong,” harap Teguh. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: