0 Man City v Barcelona 2,Sulit Ubah Sejarah

0 Man City v Barcelona 2,Sulit Ubah Sejarah

MANCHESTER – Manchester City tampaknya harus mengubur impian untuk merengkuh trofi Liga Champions musim ini. Kekalahan 0-2 yang diderita saat menjamu Barcelona di Etihad pada leg pertama babak 16 besar kemarin dinihari WIB membuat perjuangan anak asuh Manuel Pellegrini tersebut semakin terjal. Memang, masih ada kans untuk mengejar defisit di leg kedua yang berlangsung di Nou Camp pada 12 Maret mendatang. Namun, sepanjang sejarah perjalanan Barca di pentas Eropa, mereka selalu lolos ke fase berikutnya setelah menang 2-0 di leg pertama. Total, sudah sembilan kali Barca menang 2-0 pada leg pertama dan mereka tak pernah gagal melangkah ke babak selanjutnya. Sejarah juga berpihak kepada Barcelona. Sebab, di antara 326 tim yang unggul 2-0 pada laga tandang di leg pertama kompetisi antarklub Eropa, 318 tim berhasil lolos ke babak berikutnya. Pada babak pertama, City sejatinya mampu mengimbangi Barca. Strategi Manajer The Citizens Manuel Pellegrini yang menggunakan formasi 4-2-3-1 terbukti jitu untuk mempersempit ruang gerak bintang-bintang Barca. Formasi tersebut sebenarnya merupakan opsi kedua Pellegrini. Manajer asal Cile itu biasanya lebih suka memakai skema 4-4-2. Pellegrini ingin memaksimalkan duet holding midfielder Fernandinho dan Yaya Toure sebagai jangkar permainan. Untuk menghambat kecepatan dan agresivitas bek kanan Barca Dani Avles, Pellegrini memainkan Aleksandar Kolarov sebagai gelandang kiri. Formasi tersebut, tampaknya, tidak bermasalah. Namun, yang mengejutkan, Pellegrini lebih memilih memasang bek tengah gaek Martin Demichelis sebagai starter. Pemain asal Argentina itu berdampingan dengan kapten Vincent Kompany di jantung pertahanan City. Pellegrini mengabaikan Joleon Lescott yang lebih muda dan cepat. Itulah blunder terbesar dari taktik Pellegrini. Sebab, Demichelis yang sering head-to-head dengan superstar Barcelona Lionel Messi akhirnya membawa petaka bagi Manchester City. Pada menit ke-53, bek berusia 33 tahun tersebut diganjar kartu merah setelah menjatuhkan Messi dari belakang. Barca juga mendapatkan hadiah penalti yang dieksekusi dengan sempurna oleh Messi. Satu gol lain Barcelona dicetak Dani Alves semenit sebelum laga berakhir. Sebetulnya, jika mengacu pada catatan pertemuan, Demichelis bukanlah sosok ideal untuk menjadi pengawal Messi. Saat bermain di Malaga, Messi begitu mudah melewati mantan bek Bayern Muenchen tersebut. Demichelis tercatat menjadi bagian Malaga yang dihancurkan Barca masing-masing dengan skor 3-1, 4-1, 4-1, dan 4-1 dalam rentang 2011–2013. Messi hanya gagal mencetak gol melawan Demichelis pada 16 Januari 2011. “Itu bukan penalti. Pelanggarannya berada di luar kotak penalti!” ujar Pellegrini sebagaimana dilansir Sky Sports. “Bermain 40 menit tanpa satu pemain akan sangat sulit melawan Barcelona. Ini adalah pertandingan yang seimbang. Barcelona tak dapat peluang sebelum penalti,” lanjut pelatih berusia 60 tahun itu dengan kecewa. Entrenador Barca Gerardo “Tata” Martino tersenyum puas dengan kemenangan timnya. Namun, dia menolak anggapan bahwa peluang Barca ke perempat final menjadi mudah. “Kami akan tetap tenang. Namun, tidak ada waktu untuk santai. Kami harus mulai berpikir pertandingan selanjutnya di La Liga,” ucap Tata kepada El Mundo Deportivo. (nur/c17/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: