Korban Banjir Belum Terima Bantuan
MAJALENGKA – Pascabanjir di wilayah utara Majalengka khususnya di Desa/Kecamatan Kertajati, pemdes setempat belum mendata secara keseluruhan nilai kerugian. Namun untuk sementara, Kepala Desa Kertajati Ajat Sudrajat mentebutkan akibat musibah tersebut, ditaksir mengalami kerugian puluhan juta mengingat banyak ternak seperti itik, ayam, bebek dan ikan hanyut terbawa banjir. Selain puluhan hewan ternak dan puluhan kuintal ikan di tiga kolam yang berada di wilayah tersebut, sejumlah kursi, meja dan alat tulis kantor (ATK) milik warga rusak. “Memang kami masih mendata kerugian akibat musibah ini. Yang pasti kerugiannya mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini mengingat banyaknya hewan peliharaan seperti pemanfaatan kolam di lahan yang tidak produktif hanyut terbawa banjir,” ujarnya. Ditanya terkait bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Majalengka, pihaknya mengaku sampai saat ini pemkab belum mendistribusikan bantuan tersebut. Padahal pihaknya sudah memberikan laporan baik secara lisan maupun surat tembusan kepada instansi terkait guna penanganan para korban banjir ini. Dari informasi yang diperoleh Pemdes Kertajati, dikabarkan pemkab baru bisa mendistribusikan bantuannya Senin (24/2) mendatang. Pihaknya juga mendesak kepada instansi terkait agar secepatnya melakukan normalisasi Sungai Cianjing dan pengerukan saluran dari Desa Kertajati sampai dengan Bantarjati, Kecamatan Kertajati yang kondisinya mengalami sedimentasi. Sebab kondisinya sudah sangat parah dan peristiwa ini pun pernah dialami sekitar tahun 2012 lalu. “Masyarakat sudah mengeluh buruknya saluran air dan sungai disepanjang desa ini. Selain menghanyutkan hewan ternak, juga beberapa kayu yang sedang direndam hanyut terbawa banjir,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Dinsos Drs H Eman Suherman MM membenarkan jika pihaknya sudah menerima surat tembusan terkait musibah banjir yang terjadi di Desa Kertajati dan Bantarjati. Hanya saja, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pasalnya, dinsos hanya melakukan natural kaitan dengan kerusakan. Pihaknya juga sudah mengantisipasi melalui upaya tanggap darurat seperti kesiapsiagaan petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) bila sewaktu-waktu terjadi banjir susulan. “Kami masih lakukan indentifikasi tingkat kerusakan dan kebutuhan apa bagi warga setempat. Kalau dilihat banjir tidak memberikan gangguan yang berarti secara signifikan, mungkin bisa dilakukan secara swadaya guna membersihkan lumpur bekas banjir itu. Teman-teman Tagana sudah berada di lapangan dan memantau terus perkembangan musibah ini,” tukasnya. Sementara itu, terkait ancaman penyakit yang menyerang korban banjir, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Majalengka H Alimudin belum bisa dimintai keterangan. Saat coba dihubungi via ponselnya sedang tidak aktif. Begitu juga disambangi di ruang kerjanya tidak ada.(ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: