PAD Terminal Ditarget Rp950 Juta
MAJALENGKA – Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi terminal untuk tahun anggaran 2014 ini, ditrget mencapai Rp950 jutaan. Angka ini, mengalami kenaikan sekitar lima persenan dari target tahun sebelumnya (2013). Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Majalengka Drs Agus Permana MP melalui Kasi Perpakiran dan Terminal Wawan Suhendi SSos menyebutkan, untuk target retribusi tahun ini kenaikannya cukup lumayan. Hal ini menurutnya, lantaran mengacu pada realisasi perolehan PAD sektor retribusi terminal yang tahun sebelumnya melebihi target. Sehingga, guna memberikan kontribusi pada perolehan PAD Kabupaten Majalengka secara keseluruhan, maka retribusi dari sektor terminal ini juga dinaikkan targetnya. “Tahun sebelumnya (2013), retribusi terminal ditarget Rp900 juta. Namun, pada realisasinya, alhamdulillah kita berhasil mengumpulkan sampai Rp942.600.000, atau hampir 105 persen dari target yang dibebankan di awal,” jelasnya kepada Radar, kemarin (20/12). Dikatakan, meski dibebani target PAD sektor terminal senilai Rp950 juta, namun pihaknya bakal berupaya jika realisasinya nanti hingga akhir tahun 2014 nanti, bisa mendekati angka Rp1 miliar, atau bahkan bisa melebihi sedikit dari Rp1 miliar. Untuk mengoptimalkan targetan ini, pihaknya telah berupaya memetakan terminal-terminal mana saja yang bisa dibebankan target besar, dan di mana yang hanya ditargetkan kecil, melihat pada kondisi ramainya terminal tersebut, atau skala dan tipenya. Misalnya, untuk terminal Kadipaten yang ramai perlintasan angkutan umumnya diproyeksikan mendapatkan retribusi paling besar di angka ratusan juta, yang paling kecil terminal Jatiwangi yang cuma melayani pemberangkatan dan pemberhentian angkutan umum hanya ditarget puluhan jutaan saja. “Untuk saat ini status terminal paling tinggi di Majalengka adalah tipe C, yakni terminal Cipaku (Kadipaten), dan terminal Cigasong. Karena melayani perlintasan trayek angkutan AKDP. Yang lainnya, baru melayani sebatas trayek angkutan dalam kota. Tapi, untuk terminal Cikijing dan Rajagaluh juga memang melayani pemberangkatan trayek angkutan AKDP,” sebut mantan Presiden BEM Unma ini. Di samping itu, guna memaksimalkan perolehan PAD sektor terminal ini, pihaknya juga bakal terus memaksimalkan pengawasan dan penertiban, terhadap potensi keberadaan terminal-terminal bayangan. Sehingga semua angkutan umum transit ke terminal, guna menghindari potensi kebocoran retribusi pada terminal-terminal bayangan tersebut. Nantinya, kata Wawan, dengan diberdayakannya terminal-terminal yang ada di Majalengka, maka setiap angkutan umum diwajibkan transit di terminal. Kalaupun ada terminal-terminal bayangan, bakal ditertibkan karena menyalahi aturan dan berpotensi memacetkan arus lalu lintas yang dilintasi angkutan umum tersebut. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: