Soal Surat Edaran Pedoman Pengeras Suara di Masjid dan Musaha Saat Ramadan, Begini Penjelasan Kemenag

Soal Surat Edaran Pedoman Pengeras Suara di Masjid dan Musaha Saat Ramadan, Begini Penjelasan Kemenag

Ilustrasi pengeras suara --

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Selasa 12 Maret 2024, seluruh umat Islam di Indonesia dan dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) siap memberikan pelayanan kepada umat Islam  agar dalam menjalankan ibadah puasa berjalan dengan lancar.

Seperti menggelar sidang isbat dalam menentukan 1 Ramadan 1445 Hijriyah yang berlangsung pada Minggu 10 Mei 2024 kemarin.

BACA JUGA:Nama Bedug Dalam Tradisi Drugdag Keraton Kasepuhan Cirebon, Sudah Tahu?

BACA JUGA:Makna Tradisi Drugdag Keraton Kasepuhan Cirebon

BACA JUGA:Anggota Dishub Bandung Dianiaya Pengemudi Roda Empat, Pakai Mangkuk Bubur Ayam

Alhasil, Kemenag akhirnya menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriyah bertepatan pada Selasa 12 Maret 2024.

Selain itu, Kemenag pada 18 Februari 2022 telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: SE. 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Edaran itu bertujuan untuk mewujudkan ketenteraman, ketertiban, dan kenyamanan bersama dalam syiar di tengah masyarakat yang beragam baik agama, keyakinan, latar belakang, dan lainnya.

Edaran itu sendiri mengatur tentang penggunaan pengeras suara dalam dan pengeras suara luar. Salah satu poin edaran tersebut mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan, baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarus Al-Qur'an menggunakan pengeras suara mengarah ke dalam.

BACA JUGA:Suporter Persija Tidak Merasa Kecewa Kalah dari Persib, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Kepergok Hendak Mencuri Kotak Amal, Warga Cangkol Jadi Bulan-Bulanan Warga

BACA JUGA:Autofagi saat Puasa Sangat Penting untuk Dipahami, Jangan Sampai Salah

Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie menegaskan bahwa edaran pedoman penggunaan pengeras suara tidak melarang penggunaannya dan membatasi syiar Ramadan.

"Edaran ini tidak melarang menggunakan pengeras suara. Silakan Tadarrus Al Quran menggunakan pengeras suara untuk jalannya syiar.”

“Untuk kenyamanan bersama, pengeras suara yang digunakan cukup menggunakan speaker dalam," kata Anna dalam keterangannya di Jakarta, Senin 11 Maret 2024.

BACA JUGA:Gampang Banget, Cara Mendapatkan Semua Kebaikan Puasa Ramadan Menurut dr Zaidul Akbar

BACA JUGA:Pemotongan Bantuan di Desa Ciawigajah Sudah Melalui Kesepakatan, Begini Kronologinya

BACA JUGA:Sambut Ramadan, DKM AL Husna GSP Gelar Pawai Obor

Anna juga memaparkan bahwa edaran itu bukanlah pedoman yang baru, mengingat sudah ada sejak 1978 dalam bentuk Instruksi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: Kep/D/101/1978.

"Di situ juga diatur bahwa saat Ramadhan, siang dan malam hari, bacaan Al Quran menggunakan pengeras suara ke dalam," katanya.

Dia menambahkan, edaran itu dibuat tidak untuk membatasi syiar Ramadan dengan giat tadarus, tarawih, dan qiyamul-lail selama Ramadan sangat dianjurkan.

BACA JUGA:Tradisi Munggahan Menyambut Ramadan Ternyata Masih Dilakukan, Ini Dia Maknanya

Penggunaan pengeras suaranya saja diatur, katanya, justru agar suasana Ramadan menjadi lebih syahdu.

"Kalau suaranya terlalu keras, apalagi antar-masjid saling berdekatan, suaranya justru saling bertabrakan dan menjadi kurang syahdu. Kalau diatur, Insya Allah menjadi lebih syahdu, lebih enak didengar, dan jika sifatnya ceramah atau kajian juga lebih mudah dipahami," pungkas Anna. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase