Jalur Pamanukan-Sukra Rawan Kejahatan

Jalur Pamanukan-Sukra Rawan Kejahatan

SUKRA - Jalur pantura Pamanukan-Sukra rawan tindak kejahatan, karena di jalur tersebut aksi kejahatan dengan modus penggembosan ban kendaraan sering terjadi. Sasarannya nasabah bank yang mengambil uang tunai. Pelaku juga tidak segan-segan melakukan kekerasan terhadap korbannya. Santo (32) salah satunya, yang pernah mengalami kejadian tersebut. Uang tunai senilai Rp50 juta yang baru di ambilnya dari Bank BCA Pamanukan raib dibawa kabur penjahat. Aksi kejahatan tersebut terjadi saat perjalanan menuju pulang mengendarai mobil pikap. “Di tengah perjalanan ban mobil saya kemps dan saya kemudian mencari tukang tambal ban. Karena menunggu lama, saya nunggu sambil minum di warung sebelahnya. Saat itu juga saya melihat ada dua orang mengendarai motor dan berhenti di samping mobil, tapi saya tidak menaruh curiga. Saya baru sadar ketika kunci pintu mobil rusak akibat dicongkel dan uang yang ditaruh di dalam mobil hilang. Saya kemudian sadar, bahwa dua orang tadi penjahat yang mengambil uang saya. Kejadiannya sudah lama,” kata Santo kepada Radar, Kamis (20/2). Kasus serupa tersebut nyaris kembali terjadi. Selasa (18/2) kemarin, mobilnya kembali digembosi ketika melakukan perjalanan pulang seusai mengambil uang di bank BCA Pamanukan. Namun berangkat dari pengalaman sebelumnya, ia kini lebih waspada. “Saya terus membawa kendaraan kemudian masuk ke pom bensin Mundu Sari Pamanukan,” ujar pengusaha penggilingan padi tersebut. Ia merasa yakin kempes ban pada mobilnya merupakan kejahatan modus penggembosan ban. Menurutnya, alat yang menggemboskan bannya itu sama jenisnya dengan kejadian yang dialaminya dulu. “Besi rangkaian penyangga payung yang sudah dilancipi. Itu sama saat kejadian dulu. Kejadian sekarang ban kempes saat baru keluar dari bank. Saya curiga sama tukang parkir,” ungkapnya. Menurut dia, rekannya juga mengalami kejadian serupa. Akiibat kejadian tersebut uang tunai Rp100 juta yang juga diambilnya dari bank diembat penjahat. “Sama modusnya penggembosa ban. Bahkan teman saya itu sampai sempat ditodong pistol, karena berusaha melawan. Korbanya kebanyakan orang Indramayu yang sehabis mengambil uang di Bank di Pamanukan. Kami berharap pihak kepolisian memperkertat pengamanan di sepanjang jalur pantura Pamanukan,” harap Santo. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: