SD Muhammadiyah dari Brebes Kunjungi Radar

SD Muhammadiyah  dari Brebes Kunjungi Radar

PERJUANGAN – Puluhan sis­wa-siswi SD Muhammadiyah Ke­tanggungan Kabupaten Brebes beserta guru pendampingnya, me­ngunjungi Graha Pena Radar Cirebon, Kamis (20/1). Mereka disambut Makali Kumar dari per­­wakilan Radar Cirebon dan Rangga Putra perwakilan RCTV. Dalam waktu yang sama, hadir pula puluhan mahasiswa Unswagati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Ju­rusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia beserta dosen pemdampingnya. Para mahasiswa disambut hangat Redaktur Pe­lak­sana Radar Cirebon, Iing Casdirin. “Kami ke sini dalam rangka study tour untuk media pembelajaran bagi anak dengan menerjunkan mereka langsung ke lapangan,” ujar Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan, Naneh Dhahneh SPdI. Dia menambahkan, dirinya dan anak-anak ingin mengetahui proses penyiaran televisi dan proses pembuatan koran. “Ini merupakan program study tour setiap tahun dan kali ini kami sengaja mengambil tempat di Radar. Rombongan kami berjumlah 86 siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 SD serta 15 orang guru pendamping berikut kepala sekolah,” ungkapnya. Setelah dari Radar, rombongan akan berkunjung ke Keraton Kanoman, rombongan berangkat dari Brebes mulai pukul 08.15 dengan menggunakan 2 bus. “Kami ingin mengajarkan pada anak-anak proses pembuatan media cetak dan elektronik, agar dapat menambah pengetahuan mereka, khususnya dalam bidang jurnalistik,” ucapnya. Sementara Makali Kumar dan Rangga Putra dalam sam­but­an­nya menyampaikan ucapan te­­ri­ma kasih dan selamat da­tang atas kunjungan anak-anak dari SD Muhammadiyah Ke­tanggungan. “Terima kasih atas kunjungannya dan semoga apa yang didapat selama ada di Graha Pena bermanfaat untuk adik-adik,” ujar Rangga. Menurutnya, pembelajaran dapat dilakukan sejak dini dan itu jauh lebih bagus untuk merangsang anak agar lebih kreatif. Masih di Graha Pena, di ruangan berbeda Redpel Iing Casdirin menerima rombongan mahasiswa yang ingin berbagi pengalaman. “Di kampus kami, ada mata ku­liah jurnalistik, semua itu ha­nya bersifat teori. Oleh karena itu, kunjungan kami ke Radar un­tuk yang kedua kalinya setelah ke­marin juga berkunjung, agar lebih dapat mengetahui praktik nyata,” ujar Dosen Pembimbing Wel­­ly Meinindarto MHum. Me­nur­utnya, teori saja tidak cukup untuk mengembangkan bakat yang ada, karena perlu adanya praktik. Sementara Iing Casdirin me­nga­­takan, Radar sangat me­nya­m­but baik kedatangan pa­­ra mahasiswa yang ingin me­­­ngetahui proses pembuatan koran. “Silakan mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan ilmu dari Radar, semoga bermanfaat,” pungkasnya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: