Angkut Korban Banjir, Sehari Dapat Rp200 Ribu

Angkut Korban Banjir, Sehari Dapat Rp200 Ribu

MAJALENGKA – Musibah banjir akibat kembali meluapnya Sungai Cikamangi dan Cibiyawak, Jumat (21/2) memberikan berkah tersendiri bagi warga setempat. Pasalnya, banyak masyarakat khususnya di Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung memanfaatkan momen tersebut untuk mencari pundi-pundi rupiah. Mereka mendadak beralih profesi menjadi jasa sewa gerobak banjir. Gerobak yang sudah dimodifikasi tersebut sebagai fasilitas warga terutama pengendara sepeda motor untuk menyeberangi titik banjir. Sonaji (36) misalnya, sejak dua hari atau pascabanjir yang melanda di desanya membuat dirinya memanfaatkan momen tersebut dengan menambah penghasilan. Ia memanfaatkan gerobak yang telah dimodifikasi dengan papan untuk sarana angkut penumpang dan sepeda motor. Tidak jarang pengendara menyewa jasa Sonaji untuk menyeberang terjangan banjir itu. “Ada gerobak yang sedang nganggur lumayan kita manfaatkan. Dan alhamdulillah banyak orang khususnya pengendara motor yang menaiki gerobak saya ini,” ungkapnya, di sela-sela mengangkut penumpang. Untuk biaya sewa angkut penumpang, Sonaji memberikan tarif Rp20 ribu setiap kali menyeberang. Namun terkadang, biaya sewa tersebut tidak seluruhnya calon penumpangnya menyetujui harga yang diberikannya. “Ada juga yang nawar Rp10 ribu. Ya daripada diem, lebih baik tarik saja, Mas,” paparnya. Ia menambahkan, selain gerobak dan papan kayu, dirinya juga menyediakan tali tambang untuk mengikatkan pada kendaraan penumpangnya. Meski peralatan yang digunakan itu seadanya, Sonaji menjamin keselamatan bagi para penumpang yang akan dibawanya. Sebab, dengan tambang yang dikaitkan kepada kedua roda motor membuat kondisi sepeda motor bersama penumpangnya aman dari terjangan banjir. Selain itu, untuk menyewakan jasanya tersebut Sonaji juga tidak melakukannya dengan sendiri melainkan beberapa masyarakat setempat. Dari hasil sewa gerobak tersebut ia mampu mengumpulkan sebanyak Rp200 ribu yang kemudian dibagikan bersama warga lain yang ikut membantu mendorong. “Kalau saya sendiri kewalahan, Mas. Makanya ada yang bantu juga. Biasanya ada lima sampai enam orang yang mendorong gerobak,” paparnya. Warga lainnya, Dede (46) bersama sejumlah warga lainnya juga memanfaatkan banjir tersebut dengan membuat gerobak dadakan. Sejak pukul 07.00 WIB sampai dengan 15.30 WIB, mereka mengaku mampu mengumpulkan uang Rp150 ribu dari jasa mengangkut sepeda motor tersebut. Uang tersebut tidak hanya untuk kantong pribadinya melainkan dibagikan rata bersama warga lain yang turut membantu. “Alhamdulillah kali ini dapat Rp150 ribu. Dan dibagikan untuk beberapa warga lain yang ikut mendorong gerobak saya. Meski kami bisa mendapatkan uang, tetapi kami sih berharap kejadian ini tidak terulang lagi karena sangat menyusahkan aktivitas warga di sini juga beberapa masyarakat umum yang melintas,” tandasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: