Lima Sungai Mengamuk

Lima Sungai Mengamuk

MAJALENGKA - Intensitas hujan tinggi pada Jumat (21/2) pagi membuat kondisi sejumlah sungai meluap. Imbasnya, lima sungai yang mengitari sejumlah desa di diantaranya Cibugang, Cikamangi, Cibiyawak, dan Cibasale serta Cidongdong mengamuk membuat hampir seluruh desa di Kecamatan Sumberjaya terendam banjir. Dari informasi yang dihimpun koran ini di sejumlah lokasi, titik terparah terjadi di Desa Lojikobong yang hampir seluruh unit rumah yang dihuni 17.00 kepala keluarga (KK) terendam. Kepala Desa Lojikobong Eman menyebutkan, data sementara yang tercatat oleh pihaknya mencapai 520 unit rumah serta 140 hektare sawah terendam air. Pihaknya memprediksi jumlah rumah yang terendam lebih dari jumlah data sementar. Pasalnya, dari sekitar 1.200 unit rumah yang ada di desanya hampir secara keseluruhan tergenangi banjir. Disebutkan Eman, banjir yang terjadi kali ini tidak hanya merendam sawah dan rumah melainkan akses jalur alternatif Desa Lojikobong yang menghubungkan Kecamatan Ligung lumpuh total. Penyebab musibah ini, akibat kembali jebolnya tanggul Sungai Cibayawak dan Cikamangi yang berada di sebelah barat meluap seiring banjir kiriman dari hulu sungai tersebut. “Ini kejadian yang paling terparah. Biasanya banjir hanya terjadi menggenangi jalan dan sawah saja. Tetapi sekarang sudah sampai ke pemukiman warga yang hampir seluruh rumah terendam oleh banjir,” tuturnya. Menurutnya, ketinggian air yang mencapai sekitar 50 centimeter ini membuat pihaknya harus meminta bantuan kepada Polsek Sumberjaya terutama kendaraan ranger yang diperuntukkan guna mengevakuasi siswa SD dan SMP/MTs karena tidak bisa melewati derasnya arus banjir di jalan umum tersebut. Diceritakan Eman, banjir kiriman mulai masuk kepemukiman warga dan jalan pada pukul 08.00 WIB. Awalnya ketinggian air hanya mencapai 20 centimeter saja. Namun ketinggian air terus meninggi tepatnya pada pukul 11.00 WIB. “Pada jam segitu anak-anak sekolah pada pulang. Makanya sampai tidak bisa menyeberang jalan. Kami minta bantuan ke polsek dan alhamdulillah dievakuasi ke kendaraan ranger tersebut,” jelasnya. Penyebab banjir parah yang terjadi di desa tersebut, disinyalir akibat luapan Sungai Cibayawak dan Cikamangi. Letak geografis Desa Lojikobong memang diapit oleh dua sungai besar sehingga ketika sungai tidak bisa menampung debit air membuat kondisi tersebut meluap dan sampai masuk ke rumah warga. Selain itu, musibah meluapnya Sungai Cikamangi juga membuat akses Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung yang menjadi langgan banjir kembali terhambat. Bahkan tidak hanya di desa tetangga, banjir juga merendam puluhan rumah di desa tersebut. Kepala Desa Leuweunghapit Arifin menyebutkan, kali ini luapan Sungai Cikamangi menenggelamkan sebanyak 46 unit rumah dan lebih dari 65 hektare areal pertanian di desanya. “Ketinggian air di bibir sungai sudah lebih dari satu meter. Selain rumah, dua sekolah yakni SDN I dan II Leuweunghapit juga turut terendam akibat musibah ini. Sungai Cikamangi kali ini benar-benar mengamuk dan membuat sejumlah aktivitas sangat terganggu,” paparnya. Camat Sumberjaya Drs Yoyo didampingi Danramil 1711 Sumberjaya Kapten Arh Bambang Irawan yang sedang di lokasi banjir menuturkan, pihaknya terus memantau ketinggian banjir tersebut. Sebab, hingga pukul 14.00 WIB kondisi air belum juga tampak surut. Pihaknya belum bisa memastikan kerugian akibat musibah tersebut. Hanya saja, dari data sementara khususnya areal sawah yang terendam lebih dari 140 hektare itu terancam gagal panen karena kondisi tanaman padi sudah terlihat berbuah. “Jika gagal panen, bisa ditaksir kerugian mencapai Rp1,68 miliar. Hal ini dihitung dari jumlah sementara ratusan hektare yang terendam tersebut,” imbuh keduanya. Pihaknya juga mengakui, banjir yang merendam ratusan rumah warga tersebut merupakan banjir terbesar dalam kurun waktu lima tahun ke belakang. Pihaknya meminta kepada instansi terkait melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung agar secepatnya melakukan normalisasi sungai di wilayah itu. Banjir juga terjadi di Desa Panjalin Kidul dan Panjalin Lor Kecamatan Sumberjaya. Di Desa Panjalin Kidul, jumlah sementara rumah yang terendam tercatat 15 unit rumah dan merendam sebagian ruas jalan. Lokasi yang terparah di Desa Panjalin Kidul terjadi di Blok Bunut yang hampir seluruh rumah terendam. Berbeda dengan di Desa Panjalin Lor, banjir juga merusak bagian belakang rumah milik Samsu di Rt 02 atau Blok Sengker. “Ketika Sungai Cidongdong meluap, bagian belakang rumah saya terseret banjir. Kejadian ini terjadi pada pukul 06.00 WIB. Biasanya tidak sampai terjadi seperti ini,” kata Samsu. Banjir yang menerjang di dua desa tersebut akibat luapan dari Sungai Cibasale dan Cidongdong. Selain itu juga, satu unit rumah dan pos ronda di Blok Lebak Desa Rancaputat juga bernasib sama. Dari sejumlah informasi, meluapnya kedua sungai tersebut juga menenggelamkan beberapa ruas jalan dan unit rumah di antaranya di Desa Banjaran, Gelok Mulya, Panjalin Kidul, Panjalin Lor, Rancaputat. Sedangkan amukan dari Sungai Cibugang juga mengakibatkan kawasan Blok Kamuning, Desa/Kecamatan Sumberjaya menenggelamkan 6 unit rumah di dusun tersebut. Bergeser ke wilayah utara, terdapat 6 unit rumah lain di Desa Bongas Wetan akibat luapan dari Sungai Cikamangi dan Cibugang. Warga Desa Bongas Wetan, Darwi (66) mengatakan banjir sampai masuk ke rumahnya sejak pukul 06.30 WIB dan baru surut sekitar pukul 14.00 WIB. Hal ini mengakibatkan sejumlah perabotan rumah tangga miliknya terendam banjir. Belum lagi air kiriman dari kedua sungai tersebut membawa sejumlah sampah plastik dan sisa-sisa potongan kayu. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: