Ultah, 78 Anak Keracunan Nasi Kuning

Ultah, 78 Anak Keracunan Nasi Kuning

KUNINGAN – Musibah besar menimpa puluhan anak di Desa Karoya, Kecamatan Cipicung. Sebanyak 78 anak diduga keracunan nasi kuning bercampur mi yang dihidangkan sebagai makanan ulang tahun (ultah). Praktis, sebagian besar dari mereka harus dilarikan ke rumah sakit. Insiden ini tercium Kamis (20/2) sore. Puluhan anak yang telah menyantap nasi kuning ultah tetangganya itu mendadak mual dan muntah disertai pusing. Ini dialami hampir seluruh undangan Abel (1), anak dari pasangan Rusdi dan Enah yang merayakan ultah sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya, perangkat desa setempat langsung berinisiatif untuk membawanya ke rumah sakit terdekat. Kebanyakan dari mereka dirawat di RS KMC. Sedangkan selebihnya dirawat di RS Elsyifa dan RS Wijaya Kusumah. Ada pula yang tidak diinapkan di rumah sakit, mengingat kondisinya cepat pulih. “Sebagian besar yang diduga keracunan itu anak-anak. Yang dirawat di RS KMC sebanyak 34 orang, kemudian ke Elsyifa sebanyak 13 orang dan ke RS Wijaya sebanyak 7 orang. Selebihnya tidak dirawat inap,” sebut Kepala Dinkes H Raji K Sarji MMKes, saat ditemui Radar di RS KMC, Jumat (21/2). Erni, salah seorang ibu korban menuturkan, anaknya mual dan muntah setelah memakan nasi kuning pada acara ultah. Lantaran khawatir, dirinya segera membawa anaknya itu ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit ternyata banyak tetangganya yang sudah dirawat. Begitu juga Mamah, ibu dari Elisa, korban dugaan keracunan. Ia mengaku melihat gejala aneh pada anaknya itu usai menghadiri pesta ultah tetangganya. Karena khawatir ia melapor ke ketua RT setempat. Bersama puluhan warga lain, anaknya itu pun langsung dibawa ke RS terdekat. “Mual-mual dan muntah kemudian anak saya mengaku pusing juga. Makanya saya langsung lapor ketua RT. Ternyata yang lain juga sama. Maka secara bersamaan langsung dibawa ke rumah sakit,” tuturnya. Dari 34 korban yang dirawat di RS KMC, terdapat satu korban yang kritis. Namun setelah dilakukan penanganan, akhirnya kondisinya membaik. Ini diungkapkan salah seorang dokter yang menangani pasien, dr Syarif Hidayat. Namun ketika ditanya penyebab, ia belum bisa memastikan lantaran harus dilakukan uji sampel makanan. “Penyebabnya kita masih menunggu uji sampel makanan yang sedang dilakukan Dinas Kesehatan,” kata Syarif. Kejadian tersebut menarik perhatian Bupati Hj Utje Ch Suganda. Jumat (21/2), ia bersama rombongan menjenguk korban yang sebagian besar dirawat di RS KMC. Tiap ruangan dilihat dan diberikan support supaya para korban lekas sembuh. Kepada wartawan, Utje menyebutkan, bahwa peristiwa tersebut merupakan kejadian luar biasa. Sehingga pihaknya menegaskan bahwa segala sesuatunya menjadi tanggungan pemerintah. “Biaya perawatan rumah sakit digratiskan. Saya sudah intruksikan dan saya sebagai penanggungjawabnya,” tandas suami dari mantan Bupati H Aang Hamid Suganda itu. Ia berterima kasih kepada kades dan perangkat Desa Karoya yang sigap dalam menangani masyarakatnya. Dengan cepat, para korban langsung dibawa ke rumah sakit. Karena jika saja terlambat dalam penanganan, maka dikhawatirkan ada korban yang tak bisa terselamatkan. “Korbannya kan sebagian anak-anak yang daya tahan tubuhnya berbeda dengan orang dewasa. Kalau saja terlambat penanganan, maka sangat membahayakan. Maka dari itu saya apresiasi Kades Karoya,” ucapnya didampingi Kadinkes, Raji K Sarji. Sementara itu, dugaan keracunan langsung ditindaklanjuti dinkes. Sampel makanan berupa nasi kuning dan mi langsung diperiksa di laboratorium. Namun untuk hasilnya membutuhkan waktu hampir sepekan. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: