Tradisi 'Bukber' di Malam 15 Bulan Ramadhan, di Desa Wanayasa Disebut Setengah Khatam
Tradisi Setengah Khatam yang dilakukan umat muslim di Desa Wanayasa Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon dalam menyambut malam 15 Ramadhan. -Asep Brd-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tradisi makan-makan atau buka bersama (Bukber) di malam 15 bulan Ramadhan, selalu dilakukan jamaah usai melaksanakan sholat tarawih.
Di Desa Wanayasa, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Tradisi tersebut disebut setengah khatam.
"Banyak sebutan, tapi kalau di Desa Wanayasa disebut setengah khatam," ucap Kepala Desa Wanayasa, Tatang Rustandi, Senin 25 Maret 2024.
Adapun penyebutan setengah khatam, menurut Tatang dirasa kurang pas, namun nama tersebut sudah melekat di masyarakat sejak lama.
BACA JUGA:Pertemuan Megawati dan Prabowo Kemungkinan Terjadi
BACA JUGA:Beckham Putra Bakal Absen Saat Persib Bandung Jumpa Bhayangkara FC, Begini Strategi Bojan Hodak
"Yang namanya khatam kan harusnya selesai membaca Alquran sampai tuntas, tidak ada namanya setengah khatam, tapi ini hanya penyebutan saja dalam tradisi ini," ucapnya.
Dijelaskan Tatang, selain setengah khatam, tradisi tersebut juga memiliki nama lain, yakni disebut tradisi qunut.
Karena pada pelaksanaan sholat tarawih pada esok harinya, menggunakan doa qunut di akhir rakaat.
"Ada juga yang nyebut qunut, karena besok sholat tarawih pakai doa itu," ungkapnya.
BACA JUGA:Cegah DBD, Pemprov Jabar Masif Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk
BACA JUGA:Kapolri: Mudik Tahun 2024 Meningkat 56 Persen Dibanding 2023
Adapun tradisi setengah khatam yang dilakukan warga Desa Wanayasa, digelar di Masjid Nurul Bayan usai pelaksanaan sholat tarawaih.
Usai sholat selesai, warga berkumpul untuk mendengarkan pembacaan surat-surat pendek Alquran yang biasa dibacakan dalam setiap rakaat sholat tarawih.
Usai pembacaan surat-surat pendek, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ustadz Sholehudin.
Setelah itu, semua jamaah mencicipi hidangan yang telah disiapkan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), layaknya buka bersama.
BACA JUGA:Polri Petakan Jalan Rusak dan Rawan Laka di Jalur Arus Mudik Lebaran 2024
BACA JUGA:Energi Negatif Setan Budeg, Paling Besar Ada di Lokasi Ini
Menurut Ustadz Sholehudin, tradisi tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas kesehatan yang diberikan selama menjalani ibadah puasa.
"Jika mensyukuri nikmat, pasti akan ditambah," jelas Ustadz Sholehudin.
Selain itu, sebutnya, rasa syukur yang diaplikasikan dengan makan bersama dengan sebutan tradisi setengah khatam ini, hanya ada di wilayah Cirebon.
"Setahu saya, hanya di wilayah Cirebon dan sekitarnya, karena sewaktu saya di Bandung, tidak ada tradisi tersebut," ungkapnya.
BACA JUGA:4 Meninggal Dunia, Kecelakaan Mobil Pikap di Indramayu Mengangkut Rombongan Pengajian
BACA JUGA:Turut Menjaga Kelestarian Bumi, Cordela Hotel Lakukan Hal Ini Selama 60 Menit
Pelaksanaan puasa Ramadhan 2024, bakal memasuki hari ke-15. Dengan begitu, seluruh umat muslim bakal merayakan Hari Raya Idul Fitri, 15 hari kemudian.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: