Gropyokan Tingkatkan Produksi Padi

Gropyokan Tingkatkan Produksi Padi

SUKRA - Perburuan hama tikus yang dilakukan bersama-sama (gropyokan), merupakan upaya yang dianggap cukup efektif untuk menekan angka populasi hama tikus. Petani di Kecamatan Sukra kini merasakan dampaknya, yakni produksi padi mengalami peningkatan. Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Sukra, Abas Kartim mengatakan, cara gropyokan lebih efektif dibandingkan dengan cara lain seperti pemberian racun dan pengasapan. Karena gropyokan dilakukan secara langsung hingga ke sarangnya. Hasilnya tikus yang dibasmi juga lebih banyak. “Petani di Kecamatan Sukra setiap musim tanam secara bersama melakukan gropyokan, salah satunya seperti di Desa Karanglayung. Petani setempat kini sudah tahu dan merasakan dampaknya dengan melakukan gropyokan. Produksi padi yang dihasilkan mengalami peningkatan,” ujar Abas, kemarin. Selama dua musim di tahun 2013, telah terjadi peningkatan produksi padi di desa tersebut. Itu setelah petani setempat melakukan gropyokan tikus. “Kegiatan tersebut didukung PT Pupuk Kujang. Gropyokan dilakukan sebagai upaya mendukung program peningkatan produksi pangan. Sebelumnya, selama dua musim di tahun 2012 produksi padi menurun drastis. Kini petani, salah satunya di Desa Karanglayung lebih giat melakukan gropyokan tikus,” kata Abas. Melalui kelompok tani di setiap desa, pihaknya mengajak petani melakukan kegiatan tersebut. Menurutnya produksi padi di Kecamatan Sukra tahun 2014 ditargetkan harus naik. Kepala Pengamat Organisme Penggangu Tanaman (POPT) Kecamatan Sukra, Abdullah mengatakan, hama tikus merupakan pengganggu utama pada proses produksi padi. Hama yang satu ini cukup sulit diberantas, karena setiap musim tanam atau proses produksi padi selalu ada. Bahkan populasi binatang pengerat tersebut sangat banyak. Menurutnya, upaya pemberantasan dengan cara gropyokan adalah yang paling efektif. Oleh karenanya petani harus terus intens dan bersama-sama melakukan gropyokan. “Ketika populasinya banyak petani kewalahan mencegahnya. Untuk membendungnya harus bersama-sama melakukan gropyokan,” kata Abdullah. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: