Pengelola Warnet Harus Mendukung Kondusivitas

Pengelola Warnet Harus Mendukung Kondusivitas

SLIYEG - Pemerintah Kecamatan Sliyeg menyebarkan imbauan kepada pemilik atau pengusaha dan pengelola warung internet (warnet), biliar, serta play station. Imbauan tersebut berisi ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kondusivitas daerah khususnya di Kecamatan Sliyeg. Penyebaran edaran berisi imbauan itu mendapat respons positif dari masyarakat. “Melalui surat edaran ini, kami mengimbau kepada pemilik atau pengusaha dan pengelola warung internet, biliar, dan play station untuk tidak menerima atau melayani pelajar saat jam belajar. Selain itu, diharapkan bisa memberikan teguran kepada pelajar yang berseragam apabila ditemukan berkunjung saat jam belajar berlangsung,” imbau Camat Sliyeg, Budi Setiawan SSos MSi, Jumat (21/2). Imbauan itu telah disebar di hampir seluruh warnet, biliar, dan play station di wilayah Kecamatan Sliyeg. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Sliyeg yang menyebarkan imbauan tersebut, juga mengajak kepada seluruh orang tua untuk memberikan perhatian lebih kepada putra-putrinya. Sebab selama ini, anak-anak usia sekolah yang terlibat dalam kenakalan remaja didominasi mereka yang kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan dari orang tua. “Mari kita bersama-sama mengawasi putra-putri kita agar mereka tidak terjerumus dalam berbagai aktivitas negatif,” ajaknya. Salah satu warung internet yang dipasangi imbauan oleh Satpol PP adalah Naila Net. Warnet yang terletak di persimpangan jalan Gadingan Sliyeg itu, menyatakan mendukung upaya menjaga keamanan, ketertiban, dan kondusivitas daerah khususnya di wilayah Kecamatan Sliyeg. Bahkan pemilik Naila Net, Efik Saefudin telah memberikan larangan kepada anak-anak usia sekolah untuk mengunjungi warnetnya saat jam belajar. Larangan tersebut telah diberlakukan sebelum dikeluarkannya surat edaran dari Pemcam. “Imbauan dari pemerintah kecamatan ini perlu kita dukung bersama. Lagipula ini untuk kebaikan kita semua,” ungkap Efik. Menurutnya, berbagai kenakalan remaja yang terjadi selama ini seperti tawuran pelajar hingga kelompok geng motor, tidak sedikit yang dilakukan oleh kalangan terpelajar. Hal itu dikarenakan kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua. Sehingga tidak jarang, anak-anak memilih aktivitasnya sendiri tanpa ada bimbingan. Tidak jarang pula, remaja melakukan hal-hal negatif dari berbagai informasi yang disajikan melalui jaringan internet. “Kalau inspirasi itu baik tentu tidak masalah. Namun bila itu buruk, maka ini yang perlu kita antisipasi,” tuturnya. (cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: