Penilaian PP Muhammadiyah Tentang UMC: Semakin Maju

Penilaian PP Muhammadiyah Tentang UMC: Semakin Maju

Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama peserta Pembinaan Dosen dan Tendik UMC, Masjid Raya UMC, Senin 25 Maret 2024.-UMC-radarcirebon.com

Artinya, setiap warga Muhammadiyah harus disiplin dengan waktu.

Seiring dengan berkembangnya zaman, warga Muhammadiyah harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan tetap berinovasi agar tidak tertinggal dengan yang lain.

Oleh karena itu, pesan saad, spirit Al-Maun yang digaungkan oleh KH Dahlan, pendiri Muhammadiyah, akan tetap hidup dalam sanubari setiap generasi.

Selain soal waktu, Saad juga mendorong agar Dosen tidak boleh hanya S2. Harus kuliah lagi. Sebab ia pernah mengalami bagaimana perjuangannya menempuh pendidikan di perguruan tinggi. 

Saad pun menceritakan tentang bagaimana ia ingin kuliah S2 dan S3 di luar negeri. Sayangnya niat itu tak kesampaian. 

“Tanamkan dalam pikiran kita (soal kuliah di luar negeri). Seandainya kita tidak punya kesempatan ke sana, insyaallah anak kita yang akan dimudahkan,” kata saat memberi motivasi.

Meski di dalam negeri, bukan berarti kuliah Saad tanpa tantangan. Ketika menyelesaikan S2 misalnya, ia pernah bimbang karena waktu itu perlu biaya juga untuk kelahiran anaknya. Tapi istrinya mendukung untuk menyelesaikannya.

Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu juga memberi pesan bagaimana para dosen UMC menghadapi mahasiswa.

“Yang kita hadapi bukan sesuatu yang murni, tapi sudah membawa gen dari ayah dan ibunya. Kita tidak bisa memaksakan. Mereka membawa sejarahnya sendiri,” ungkapnya.

Kita pun, lanjutnya, membawa sejarah kita sendiri. Dan mencetak masa depan sendiri ke UMC ini.

“Karena itu yang kita lakukan adalah menggali potensi mahasiswa untuk mengaktualisasikan potensi mereka yang sudah ada,” tutur dia.

Adanya buku, power point, dan segala bentuk alat pembelajaran, kata Saad, tidak boleh mengalahkan posisi dosen di hadapan mahasiswa.

“Makanya saya tidak membuat power point karena saya ingin semua melihat saya. Bukan melihat power point saya,” terang dia.

Menyampaikan materi Kepribadian Muhammadiyah, Saad memberi contoh ketika Ahmad Dahlan membaca surat Almaun di depan murid-muridnya. 

"Pasti beliau sudah paham maknanya, tafsirnya. Tapi beliau tidak berhenti di situ. Harus bisa mengimplementasikan dalam perbuatan,” ucapnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: