Menanamkan Minat Baca Siswa-Siswi di Sekolah Dasar

Menanamkan Minat Baca Siswa-Siswi di Sekolah Dasar

Iwan Kurniawan-ist-radarcirebon

BACA JUGA: Pertamina Terjunkan Satgas Ramadhan dan Idul Fitri untuk Layani Pemudik

Peran guru-guru SD dapat menjadi salah satu garda terdepan untuk menanamkan minat baca di kalangan siswa-siswi SD. Penting menanamkan minat baca sedini mungkin karena proses ini membutuhkan waktu yang lama, mulai dari Pendidikan dasar sampai perguruan tinggi karena itu menanamkan budaya minat baca penting dimulai sedini mungkin.

Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh guru sekolah dasar untuk menciptkan kondisi kondusif agar para siswa mencintai buku seperti berikut.

Pertama, menciptakan Bookish Class. Pimpinan dan guru bisa membuat suasana kelas yang berhubungan dengan buku. Misal, menggambar buku-buku, menggambar orang-orang sedang membaca, dan membuat tulisan-tulisan yang memancing anak-anak tertarik membaca di tembok kelas.

Tiap hari melihat gambar dan tulisan tersebut akan menanamkan ide bahwa  membaca itu penting dan para siswa merasa akrab dengan kegiatan membaca dalam alam bawah sadar mereka. 

BACA JUGA:Polisi, Kemenhub dan KNKT Masih Mencari Tahu Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Japek KM 58

Kedua, mengoptimalkan peran perpustakaan sekolah. Ada perpustakaan sekolah yang terabaikan dan buku-buku yang ada tidak dibaca. Dengan kata lain, buku-buku hanya menjadi koleksi dan akhirnya hancur dimakan usia.

Pihak sekolah bisa menciptkan tradisi baru untuk membuat siswa-siswi akrab dengan perpustakaan. Misal, jika ada guru tidak bisa hadir ke kelas, para siswa bisa diarahkan oleh guru piket ke perpustakaan untuk membaca koleksi bacaan yang ada.

Pihak sekolah juga bisa menunjuk petugas tertentu untuk melayani para siswa yang tertarik untuk meminjam buku-buku di perpustakaan sekolah. Pihak sekolah juga perlu menambah koleksi bacaan di perpustakaan tidak hanya buku-buku teks tapi juga koran, majalah, video, bahkan komputer yang terhubung dengan jaringan internet. 

 Ketiga, menerapkan metode dipandu cerita atau story-guided method.   Siswa baik yang suka membaca atau tidak akan senang mendengar cerita yang menarik. Jadi guru dapat menggunakan kecintaan anak sekolah dasar terhadap cerita yang menarik untuk memancing mereka menyukai bacaan. Misal, dengan membuat kelompok bercerita dimana para siswa diminta berkumpul.

BACA JUGA:Beri Layanan ke Penumpang, di Stasiun Cirebon PT KAI Buka Gerai Pengobatan Gratis

Langkah pertama adalah membagi teks-teks cerita pendek yang menarik,  kemudian setiap siswa diminta untuk membaca dan memahami cerita mereka masing-masing. Kemudian, tiap siswa secara bergiliran diminta untuk bercerita kepada teman-temanya. 

Dalam bercerita para siswa bisa diajarkan untuk menggunakan daya imajinasi dan kreatifitasnya oleh guru. Setelah itu para siswa bisa mendiskusikan isi cerita dan diberi kesempatan untuk bertanya jika perlu.

 Keempat, pihak sekolah dasar baik pimpinan maupun guru untuk selalu mendukung para siswa untuk selalu berperan dan berprestasi dalam lomba-lomba yang berkaitan dengan membaca baik di tingkat sekolah, daerah maupun tingkat nasional.

Perlombaan membaca puisi, membaca cerita, membaca esei, dan sebagainya perlu diikuti oleh siswa-siswi. Prestasi yang diperoleh para siswa bukan hanya akan membuat anak-anak lebih suka membaca tetapi juga mengharumkan nama sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: