Warga Ciledug Trauma Banjir

Warga Ciledug Trauma Banjir

CILEDUG-Warga Desa Babakan Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, bergotong royong membuat tanggul dari karung pasir untuk menahan tanggul permanen yang jebol akibat banjir pekan lalu. Sementara di Blok Plabuhan Desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug, warga masih trauma dengan banjir setinggi dua meter yang menerjang rumah mereka. Warga Babakan Losari Lor, Lukman mengatakan, pembangunan tanggul dilakukan warga karena Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) hanya menyediakan karung. Adanya tanggul sementara ini, diharpakan mampu menahan luapan Sungai Cisanggarung. “Mudah-mudahan kalau meluap airnya bisa tertahan. Kita masih khawatir kalau Sungai Cisanggarung meluap lagi. Kalau meluap, bisa jadi tanggulnya bisa tambah parah,” ujar Lukman, kepada Radar, Minggu (23/2). Warga lainnya, Ahmad mengungkapkan, BBWS CC hanya memberikan karung saja, sementara untuk pasir berasal dari dana swadaya masyarakat dan pemerintah desa. Untuk pemasangan tanggul hingga kemarin, sudah menghabiskan 20 truk pasir. Di tempat terpisah, warga Blok Plabuhan Desa Ciledug Wetan, Endang mengungkapkan, banjir yang terjadi belum lama ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah. Biasanya, banjir hanya selutut atau sepinggang orang dewasa. “Dulu tahun 2010 banjir nggak separah ini, nggak sampai satu meter. Tapi sekarang sih sampai dua meter,” katanya. Endang mengungkapkan, dirinya dan warga lainnya masih trauma. Sebab, sesat sebelum banjir terdengar gemuruh yang sangat keras dari Sungai Cisanggarung. Bila mendengar suara serupa dari gemuruh aliran sungai, warga masih ketakutan. Pemerhati lingkungan dan tokoh masyarakat Ciledug, Deddy Majmoe menambahkan, usia tanggul di lokasi tersebut perlu perbaikan segera. Sebab, umur pakai sudah lewat, sehingga tanggul tidak kuat menahan derasnya arus sungai. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: