Mudik Aceh-Majalengka Selama 13 Hari, Ternyata Ini Rute yang Ditempuh

Mudik Aceh-Majalengka Selama 13 Hari, Ternyata Ini Rute yang Ditempuh

Imron dan keluarganya melakukan mudik dari Aceh ke Majalengka menggunakan kendaraan pribadi. Waktu yang diperlukan selama 13 hari.-Almuaras-Radar Cirebon

Itu karena biaya yang dibutuhkan cukup besar. Imron menabung sampai terkumpul uang Rp30 juta. Itu semua untuk akomodasi selama di perjalanan pulang pergi Aceh-Majalengka.

Pengorbanan tersebut dilakukan Imron, demi bertemu, berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara di Majalengka.

Pria asal Semper, Tanjung Priok, Jakarta Utara ini, bersama istri dan anak-anaknya tinggal di Banda Aceh, tepatnya di Abu/Ummu Kholil.

Dia membuka usaha Mi Ayam Jamur Bandung. Imron bersyukur, 2 tahun terakhir usahanya tersebut cukup maju.

Saat ini Imron sudah memiliki 14 pegawai. Omzet mencapai Rp8 juta per hari. 

Dikisahkan Imron, saat pertama merantau ke Aceh, dirinya bekerja serabutan. Berbagai pekerjaan telah dia jalani. Mulai dari kuli bangunan, pelayan kafe hingga berjualan kaca mata. 

Setelah menjalani berbagai profesi secara serabutan, Imron akhirnya memantapkan niat untuk membuka usaha sendiri.

Pengalamannya bekerja di Pondok Indah Mall Jakarta ternyata bermanfaat. Dia kemudian berjualan Mie Ayam Jamur khas Bandung.

Selama 4 bulan, Imron berjualan mie ayam dengan cara berkeliling, karena waktu itu belum memiliki lokasi untuk mangkal.

Hingga akhirnya, dirinya memberanikan diri membuka lapak di depan kantor Dinas Kesehatan Banda Aceh yang lokasinya sudah dipenuhi penjual es kelapa muda.

Dirinya bersyukur, suatu hari ada pembeli seorang anak muda dan yang meminta izin untuk memvidiokan stand mi ayam jamur miliknya.

Tak disangka, seminggu kemudian vidio tersebut viral di tiktok hingga menjadi terkenal luas. Imbasnya, Imron kewalahan sendirian melayani konsumen sehingga mencari pegawai untuk membantunya.

“Dari semula  menghabiskan 1 kg hingga 25 kg mi perhari. Alhamdulilah kini telah memiliki 2 tempat berjualan di depan rumah dan di depan kantor  Dinkes dengan total pegawai mencapai 14 orang,” cerita Imron.

Ia bersyukur bisa membeli sebuah rumah di pusat Kota Banda Aceh yang cukup luas. Memiliki halaman depan cukup luas sehingga dapat digunakan untuk berjualan mi ayam.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: