Bobotoh-Oknum Polisi Bentrok
BANDUNG– Laga Persib Bandung melawan Arema FC yang berlangsung panas, juga membakar amarah sejumlah bobotoh hingga menyulut kerusuhan di dalam dan beberapa titik di luar Stadion Siliwangi, tadi malam. Insiden saling lempar batu antara polisi dan bobotoh pun tak terhindari. Akibatnya satu petugas kepolisian terkena lemparan batu. Kerusuhan di dalam stadion berbuntut panjang. Yang paling tragis insiden berdarah terjadi di area distro milik Viking Persib Club Jalan Banda Kota Bandung. Puluhan bobotoh, laki-laki maupun perempun, mengalami luka parah akibat diserang sejumlah oknum polisi. Oknum polisi bertindak brutal dengan melakukan penyerangan membabi buta terhadap distro milik Viking Persib Club. Tercatat akibat penyerangan ini 20 motor, 1 mobil, Toko Original Viking Fanshop mengalami kerusakan cukup parah. Tidak hanya itu, belasan bobotoh mengalami luka-luka. Bahkan ada sebagian bobotoh Persib perempuan menjadi korban keberingasan oknum aparat polisi ini. Eki, korban penyerangan polisi menuturkan, kejadian bermula ketika dirinya dan rombongan bobotoh pulang dari stadion Siliwangi. Saat itu terjadi saling ledek antara suporter dan polisi. “Ada seorang oknum polisi menarik seorang bobotoh wanita. Lalu memukulinya dan merusak motor wanita tersebut,” urai Eki. Tidak terima teman wanitanya dipukuli oleh aparat keamanan, lanjut Eki, bobotoh lain marah dan langsung melakukan serangan balasan. Karena terdesak oleh jumlah aparat yang cukup banyak, akhirnya Viking mundur ke Jalan Banda. Saat itulah polisi bertindak brutal dan beringas. Tanpa basa-basi, para oknum polisi itu langsung mengejar Viking dan melakukan pengrusakan di distro tersebut. Seorang pemilik rumah yang berada di samping toko Viking mengaku menjadi korban keberingasan oknum aparat itu. “Saya gak tau apa-apa, tiba-tiba aja dipukul. Polisi itu pun menghajar siapapun yang ada di sekitar saya, termasuk wanita-wanita yang berada di depan rumah saya,” ujar Raka, warga setempat. Eko, anggota Viking Tangerang mengatakan sudah berusaha memperingatkan polisi agar tidak menerobos ke toko Viking karena di situ banyak wanita, namun saran Eko tidak digubris. “Justru saya menjadi bulan-bulanan aparat polisi tersebut,” katanya. (wam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: