Komisi A Dukung Honorer K2

Komisi A Dukung Honorer K2

INDRAMAYU – Komisi A DPRD Indramayu mendukung langkah tenaga honorer K2 asal Indramayu, yang akan ikut melakukan aksi nasional di Jakarta pada tanggal 26 Februari 2014. Ketua Komisi A, H Soekarno Ermawan MM MBA, melalui Wakil Ketua Raden Rio Resmana ST mengatakan, langkah yang dilakukan tenaga honorer K2 harus didukung. “Kami berharap para tenaga honorer bisa segera mendapatkan kejelasan status,” ujar Rio, Senin (24/2). Dikatakan Rio, rencananya Ketua Komisi A bersama sejumlah anggota akan turut serta menuju Jakarta. Mereka akan ikut memperjuangkan nasib tenaga honorer dengan mendatangi kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi. Menurutnya, masalah nasib tenaga honorer K2 memang tergantung pusat. Jadi sangat tepat kalau tenaga honorer akan melakukan aksi nasional secara bersama-sama. Meskipun demikian, Rio berharap kepada seluruh tenaga honorer agar tetap menaati aturan. Sebagaimana diberitakan, ratusan tenaga honorer kategori 2 (K2) asal Kabupaten Indramayu yang tidak lolos seleksi CPNS siap untuk melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta, 26 Februari 2014. Mereka akan bergabung dengan kawan senasib dari berbagai kabupaten dan kota se-Indonesia, untuk mendatangi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB). Ketua Forum Solidaritas Honorer Daerah Indramayu (FOSHDI), Agung Suprayogi mengatakan, ia bersama ratusan honorer lainnya sudah sepakat untuk ikut melakukan aksi nasional di Jakarta. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan keprihatinan tenaga honorer K2 yang tidak lolos seleksi CPNS. “Kami akan terus berjuang untuk kawan-kawan tenaga honorer, agar bisa diangkat menjadi CPNS. Kami telah diperlakukan tidak adil dan akan meminta keadilan kepada pemerintah pusat,” ujar Agung, yang bekerja sebagai tenaga honorer di Bagian Pertanahan Setda Indramayu, Minggu (23/2). Agung berharap, melalui aksi yang dilakukan secara nasional, pemerintah pusat mau membuka mata. Karena ternyata masih banyak tenaga honorer yang statusnya belum jelas, dan masa depannya juga menjadi kabur. “Terus terang kami sedih melihat banyak tenaga honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi, akhirnya gagal menjadi calon pegawai negeri sipil. Apalagi kalau mereka sampai di-PHK, tentunya nasibnya lebih mengenaskan lagi,” ujarnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: