Faktor Eksternal Pengaruhi Terjadinya Depresi Hingga Bunuh Diri, Begini Kata Psikolog

RADARCIREBON.COM -  Pada Maret 2024 lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam survei skrining kesehatan jiwa peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) RS Vertikal.

Hasil survei menyatakan, 3,3 persen calon dokter spesialis mengalami depresi dan ingin bunuh diri.

Hal ini menunjukkan banyak calon dokter spesialis yang mengalami masalah kesehatan mental.

Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi salah satu yang paling mempengaruhi yakni tekanan dari faktor eksternal.

BACA JUGA:Suhendrik Gabung Gemas di Masjid At Taqwa, Ketemu Tokoh Kota Cirebon

Psikolog Klinis Sociamedic Clinic Cirebon, Sofia Halida Fatma MPsi menuturkan depresi mayor atau depresi berat tidaklah terjadi ecara tiba-tiba.

Ini diawali dengan depresi ringan, biasanya akan dirasakan gangguan seperti gangguan tidur hingga gangguan makan.

Ada perubahan kecil yang terjadi pada tubuh. Dalam kondisi ini semestinya masing-masing individu menyadari perubahan kecil yang terjadi alam tubuhnya.

"Kalau ada perubahan dalam tubuh sebaiknya cari tau, jika tidak bisa mengatasi sendiri coba konsultasikan ada profesional, karena jika tidak diatasi maka akan naik menjadi depresi berat yang akhirnya berujung pada suicidal behavior," terangnya.

BACA JUGA:Penjelasan Kenapa Gempa Garut Dirasakan hingga Cirebon, Getaran karena Efek Tapak Gunung Ciremai

Suicidal behavior merupakan tindakan melukai diri sendiri yang dimaksudkan untuk mematikan atau upaya bunuh diri.

Ini bisa terjadi jika seseorang baik calon dokter spesialis atau profesi lainnya yang memikiki tekanan terlalu besar dan tidak bisa melepaskan stres.

Lalu suicidal behavior pun akan menjadi akhir dari yang mereka pilih. Faktor eksternal turut besar mempengaruhi kondisi epresi mayor ini.

Tak sedikit individu yang kurang bisa memahami jika faktor eksternal tidak bisa ia kendalikan. Seharusnya,seseorang emiliki batasan dan fokus ke dalam dirinya sendiri.

Sumber: