Sekda Herman Suryatman Sebut Tiga Strategi Pengentasan Kemiskinan dan 'Stunting' di Jawa Barat

Sekda Herman Suryatman Sebut Tiga Strategi Pengentasan Kemiskinan dan 'Stunting' di Jawa Barat

Sekda Jabar Herman Suryatman menghadiri Rapat koordinasi Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) dalam rangka pengentasan kemiskinan di Grand Sunshine, Kabupaten Bandung, Selasa (30/4/2024).-Biro Adpim Jabar-radarcirebon

 BANDUNG, RADARCIRRBON.COM   -- Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman membuka Rapat Koordinasi Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) dalam rangka pengentasan kemiskinan di Grand Sunshine, Kabupaten Bandung, Selasa (30/4/2024). 

Rakor ini bertujuan untuk membangun sinergi antar perangkat daerah di 27 kota/kabupaten dalam upaya meningkatkan pemahaman fungsi dan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah untuk pengentasan kemiskinan di Jabar. 

Hadir dalam rakor tersebut kepada sekretaris daerah dan kepala perangkat daerah terkait dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. 

Ditemui seusai pembukaan rakor, Herman menyebut ada tiga strategi untuk melakukan skema percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Jabar. Pertama, yakni melalui penurunan beban pengeluaran masyarakat. 

BACA JUGA: Polri Peduli Generasi Bangsa, Kapolsek Talun Berikan Penyuluhan Kepada Pelajar SMK

“Kurangi beban pengeluaran antara lain memastikan masyarakat miskin, terutama miskin ekstrem mendapatkan perlindungan, bantuan, dan jaminan sosial sehingga beban pengeluarannya bisa dikurangi,” kata Herman. 

Kedua, sambungnya, dengan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dengan mempermudah aksesibilitas terhadap permodalan dan izin usaha. 

Ini mendorong pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga masyarakat miskin tidak banyak yang lari ke _bank emok_ atau rentenir. 

“Jadi orang miskin harus diberikan kemudahan untuk mengakses lembaga-lembaga keuangan formal. Karena itu kita akan difasilitasi juga masyarakat miskin agar _melek_, ​​​​kemudian mendapat persyaratan-persyaratan minimal untuk usaha serta memiliki NIB,” ujar Herman. 

BACA JUGA: Tegas Banget! Arab Saudi Keluarkan Fatwa untuk Jamaah Haji Nonprosedural: Ibadahnya Tidak Sah

“Kami akan menyiapkan dan mendorong agar yang miskin bisa mengakses keuangan formal, berbasis syariah, yang tentunya dengan jasa yang murah dan sangat kompetitif. Insyaallah yang miskin bisa meningkatkan pendapatannya,” imbuhnya. 

Ketiga, meminimalkan wilayah kantong kemiskinan melalui kolaborasi bersama program strategis kabupaten/kota maupun provinsi. 

Sedangkan untuk penurunan tengkes (_stunting_), Herman menyebut dua strategi sederhana yang harus terus diupayakan secara rutin di lapangan. 

Pertama, sebelum kelahiran pada ibu hamil, pastikan ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah, juga memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal enam kali serta mendapatkan protein hewani seperti telur, daging, ikan, dan susu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: